Jumat, 17 Mei 2024 | 18:32
NEWS

Banting dan Tendang Prajurit TNI, Dua Anggota Geng Motor Gede Ditahan

Banting dan Tendang Prajurit TNI, Dua Anggota Geng Motor Gede Ditahan
Gerombolan geng motor gede diamankan di Mapolres Bukittinggi. (Pojoksatu/Ist)

ASKARA - Polisi telah memeriksa delapan anggota geng motor gede yang melakukan pengeroyokan terhadap dua prajurit TNI di Bukittinggi, Sumatera Barat.

Setelah menjalani pemeriksaan, mereka menyampaikan permintaan maaf secara terbuka. 

"Kami dari Harley Davidson Owners Grup meminta maaf kepada prajurit Kodim 0304/Agam dan kepada seluruh anggota TNI atas pengeroyokan anggota TNI di Bukittinggi," ucap mereka bersama-sama melalui rekaman video.

Dari delapan yang diperiksa hanya dua orang ditetapkan sebagai tersangka. Dua tersangka berinisial BS dan MS telah ditahan di Mapolres Bukittinggi. Motor gede milik tersangka turut diamankan. 

Kepala Polres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara menjelaskan, tersangka MS berperan membanting korban sedangkan tersangka BS menendang korban. 

"Ada dua orang yang saat ini sudah kami tahan. Satu inisial MS yang membanting korban dan inisial B yang menendang korban," kata AKBP Dody, Sabtu (31/10). 

Dia mengatakan, rombongan motor gede itu menyenggol korban sehingga dikejar sampai depan toko pakaian di Simpang Tarok, Kota Bukittinggi. Kemudian terjadi cekcok dan berujung pengeroyokan. 

"Jadi, saat melintas menyenggol korban sehingga dikejar motor tersebut kemudian ketemu di depan. Lalu terjadilah adu mulut," jelas AKBP Dody

Dua anggota geng motor gede itu dijerat pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dengan ancaman hukuman 2 tahun 8 bulan penjara. 

Pada Jumat sore (30/10), dua anggota TNI dari Kodim 0304/Agam Serda Yusuf dan Serda Mistari dikeroyok oleh gerombolan geng motor gede di Simpang Tarok, Kecamatan Guguk Panjang, Bukittinggi. 

Para pelaku pengeroyokan berasal dari geng motor gede Harley Davidson Owner Group (HOG) Siliwangi Bandung Chapter yang sedang melakukan turing. (jpnn/pojoksatu)

Baca juga:
Tragedi Pengeroyokan Dua Prajurit Oleh Geng Motor Gede, Masyarakat Bukittinggi Tidak Terima

 

Komentar