Minggu, 05 Mei 2024 | 22:32
NEWS

Mantan Pendukung SBY Ragukan Pengakuan Rizal Ramli Soal Dalang Aksi 411 dan 212

Mantan Pendukung SBY Ragukan Pengakuan Rizal Ramli Soal Dalang Aksi 411 dan 212
Rizal Ramli. (Indonews/Net)

ASKARA - Mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean meragukan pengakuan ekonom senior Rizal Ramli yang pernah membahas soal dalang unjuk rasa 411 dan 212 di tahun 2016 bersama Presiden Joko Widodo. 

Keraguan itu lantaran Rizal Ramli merupakan mantan menko bidang kemaritiman bukan menko bidang polhukam. 

Berdasar pernyataan Rizal Ramli, Presiden Jokowi mengungkap adanya informasi bahwa mantan Presiden Susilo Bambang Yudhyono adalah dalang Aksi 411 dan Aksi 212 di Jakarta. Bahkan menjadi sponsor dana demo besar-besaran itu sampai Rp 100 miliar.

Pernyataan tersebut keluar dalam video bincang-bincang bersama Karni Ilyas yang diunggah kanal Youtube Karni Ilyas Club pada Jumat lalu (23/10).

"Pertama, saya meragukan kalau apa yang dinyatakan Pak Rizal Ramli itu sebuah fakta dan kebenaran tentu presiden tidak punya dasar berbicara seperti itu," kata Ferdinand kepada Askara, Selasa (27/10). 

Menurutnya, Presiden Jokowi tidak mungkin membuka yang menjadi informasi dan data intelijen, sebab hal tersebut bersifat rahasia. Informasi yang diterima presiden untuk mengambil langkah strategis dan taktis pihak keamanan. 

"Presiden menggunakan data intelijen untuk jadi basis memberikan perintah atau arahan petunjuk. Jadi, ketika Pak Rizal Ramli mengaku seperti ini saya tidak yakin," jelas Ferdinand. 

Terlebih Rizal Ramli tidak membidangi masalah yang menyangkut keamanan negara. Dengan demikian, Ferdinand semakin tidak percaya pengakuan tersebut. 

"Saya tidak yakin kalau Pak Jokowi menyatakan itu kepada Rizal Ramli. Tidak ada relevansinya, tidak ada hubungannya sama sekali. Kecuali Rizal Ramli waktu itu sebagai menko polhukam mungkin bisa saja," kata Ferdinand.  

Dia mengatakan, SBY yang dituding sebagai dalang di balik aksi tersebut juga telah membantahnya.

"Terkait dalang aksi-aksi ini dulu memang pernah ramai ketika Pak SBY ramai dituduh, sebagai dalang perbuatan Aksi 411 kalau tidak salah. Itu ramai di media tapi Pak SBY sendiri sudah membantahnya. Ini kan terjadi perdebatan dan bantah lisan di tengah publik yang fakta kenarannya tidak tahu siapa," jelas Ferdinand. 

Sebelummya, dalam bincang-bincang bersama jurnalis senior Karni Ilyas, Rizal Ramli mengatakan bahwa ketika tahun 2016 Presiden Jokowi merasa pemerintahannya dirong-rong oleh pendemo.

"Pak Jokowi nanya ke saya, mas siapa yang di belakang Aksi 411 dan 212?" kata Rizal Ramli menirukan Presiden Jokowi

Informasi yang dituturkan Rizal Ramli, Presiden Jokowi mengatakan bahwa SBY menghabiskan biaya Rp 100 miliar untuk mendukung jalannya Aksi 411 dan Aksi 212.

"SBY ngabisin Rp 100 miliar," celetuk Rizal Ramli menirukan ucapan Presiden Jokowi.

Komentar