Sabtu, 04 Mei 2024 | 05:06
NEWS

Sedih, Mas Nadiem Tak Bisa Jawab Pertanyaan Dian Sastro

Sedih, Mas Nadiem Tak Bisa Jawab Pertanyaan Dian Sastro
Nadiem Makarim (Dok Kemendikbud.go.id)

ASKARA - Proses belajar mengajar belum dilakukan secara tatap muka di sekolah. Lantaran pandemi Covid-19 belum mereda, sebagian besar orang tua tentu bertanya kapan sekolah akan kembali dibuka.

Seperti halnya yang dialami aktris Dian Sastrowardoyo. Dia mewakili orang tua peserta didik bertanya kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim terkait kepastian anak-anak bisa kembali ke sekolah.  

"Jadi belajar di rumah melalui daring, kapan sih sekolah itu buka mas menteri? Apalagi dengan adanya PSBB jilid II dan angka Covid-19 yang juga tidak turun," tanya Dian Sastro dalam Live Instagram, Sabtu (10/10).

Pertanyaan itu sudah sangat sering diutarakan kepada Nadiem Makarim dalam berbagai kesempatan. Nadiem menyatakan bahwa program belajar secara virtual tidak dapat dipastikan kapan akan berakhir. 

Sebab, tidak ada seorang pun yang mengetahui kapan pandemi Covid-19 berakhir. Sehingga peserta didik bisa melakukan kegiatan belajar mengajar di sekolah. 

"Ya, itu pertanyaan yang saya dengan sangat sedih harus menjawab saya tidak tahu jawaban itu," jawab Nadiem Makarim.

Nadiem mengaku akan menjawab pertanyaan kapan anak-anak kembali belajar di sekolah, jika dirinya mengetahui musibah global itu mereda. Tentu itu sangat mustahil.  

"Karena kalau saya bisa menanyakan Covid-19 kapan Anda pergi dari sini, tentunya saya akan tahu jawabannya," tambahnya.

Nadiem sendiri tidak memiliki kewenangan untuk menentukan daerah itu aman atau tidak dari virus corona. Karenanya pertimbangan dibukanya kembali sekolah tergantung kondisi Covid-19 di Indonesia. 

"Level keparahan dan yang menentukan apakah daerah itu ada di zona merah, kuning, hijau ada di Satgas kita. Kemendikbud menentukan aturan main, berdasarkan evaluasi yang dilakukan Satgas Covid-19 nasional," imbuh Nadiem.

Kondisi terpaparnya sejumlah willayah akibat virus corona telah membuat semua orang sedih. Lantatan segala aspek kehidupan masyarakat juga ikut berdampak. 

"Jadinya, mohon maaf untuk itu saya bisa menjawab secara definitif, sangat sulit sekali dan menyedihkan," keluh Nadiem. 

Kendati demikian, Kemendikbub telah memfasilitasi kegiatan belajar siswa, guru dan orang tua selama masa pandemi dengan memberikan bantuan pulsa. 

"Waktu semua komplain, saya perjuangkan siang dan malam untuk kita mendapatkan Rp 7,2 triliun bantuan pulsa," tandasnya.

 

Komentar