Sabtu, 04 Mei 2024 | 19:12
NEWS

UU Cipta Kerja Disahkan, Sedih Lihatnya

UU Cipta Kerja Disahkan, Sedih Lihatnya
(Dok. Detik)

ASKARA - Pengesahan Rancangan Undang Undang Cipta Kerja menuai polemik baru di tengah masyarakat.

Terlebih pasal-pasalnya membuat serikat buruh sengsara dan dinilai lebih menguntungkan kalangan pengusaha. 

Influencer dr. Tirta Mandira Hudhi turut mengomentari kelahiran UU Cipta Kerja yang menyulut kemarahan kaum buruh. Termasuk koleganya pemilik merek sepatu Saba yang pabriknya berbasis di Cikupa, Kabupaten Tangerang.

Pengesahan UU Cipta Kerja di tengah pandemi Covid-19 membuat para pekerja turun ke jalan menyuarakan aspirasi. Sebagian besar tidak menerapkan ptokol kesehatan. 

"Buruh dari Citra Raya yang dominan pabrik sepatu juga akhirnya demo menolak pengesahan Omnibus Law yang dilakukan selama pandemi ini," tulis Dokter Tirta dalam akun Instagram @dr.Tirta, Selasa (6/10). 

Menurutnya, seharusnya DPR secara luas menyerap aspirasi dan memikirkan dampak terhadap masyarakat dalam mempertimbangkan banyak hal sebelum mengesahkan RUU itu.

"Harusnya anggota dewan memikirkan risiko demo ini. Mereka demo karena Omnibus Law disahkan. Bukannya itu tugas 'wakil rakyat' menyalurkan aspirasi rakyat," kata Dokter Tirta. 

Dia mengaku resah dengan adanya pengesahan RUU yang telah mendapat penolakan dari sejumlah pihak termasuk kalangan pekerja.

"Lha rakyate malah demo. Jadi itu UU gimane ye urgensinya dibahas dan disahkan di kala pandemi? Demo gini harus sudah tahu dong resikonya," tulis Dokter Tirta.

Kehadiran UU Cipta Kerja saat ini dinilainya tidak akan menyelesaikan permasalahan. Sebab pandemi Covid-19 yang berdampak terhadap aspek kehidupan sudah membuat rakyat kesusahan. 

"Sedih lihatnya. Udah harus urus covid, rakyat bawah masih belum makan, banyak PHK, resesi," Dokter Tirta meratap.

Komentar