Jumat, 26 April 2024 | 23:20
NEWS

Pendekatan Keagamaan untuk Tingkatkan Kesadaran Bermasker

Pendekatan Keagamaan untuk Tingkatkan Kesadaran Bermasker
(BNPB)

ASKARA - Pemerintah melalui Satgas Penanganan Covid-19 akan memfokuskan gerakan membiasakan memakai masker selama dua pekan ke depan. Mengingat, bermasker mampu melindungi diri sendiri dan orang lain.

Strategi meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memakai masker dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya pendekatan keagamaan melalui sosialisasi maupun peran tokoh agama.
 
Koordinator Satgas Covid-19 Nahdlatul Ulama dr. Muhammad Makky Zamzami menjelaskan, pihaknya turut mengampanyekan gerakan bermasker melalui media sosial. Dengan cara membuat twibbon "Saya NU dan saya bermasker". Masyarakat dan para kiai juga melakukannya. 
 
"Para tokoh-tokoh kita pasangkan dengan quote-nya 'Saya NU, dan saya bermasker'. Ada Gus Mus, ada Kiai Said," kata Dokter Makky dalam dialog di Media Center Gugus Tugas, Jakarta.
 
Perwakilan dari Gerakan Masjid Bangkit Arief Rosyid Hasan menambahkan bahwa bersama Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia HM Jusuf Kalla, pihaknya berkoordinasi dengan hampir satu juta masjid dalam menggaungkan penerapan protokol kesehatan. 

"Pakai masker dan dua yang lain ya, menjaga jarak dan mencuci tangan. Berulang-ulang sekarang kita sampaikan ke pengurus masjid di seluruh Indonesia untuk melakukan itu," tuturnya. 

Wakil Sekretaris Muhammadiyah Covid-19 Command Centre Pusat (MCCC) Deni Wahyudi Kurniawan mengatakan, Muhammadiyah juga ikut serta membiasakan gerakan bermasker melalui edukasi dan sosialisasi. Melalui penjelasan panduan penggunaan masker yang baik hingga membagikan sekitar 432 ribu masker kepada relawan Muhammadiyah yang tersebar.
 
"Kita dorong supaya mereka mengerti dengan kampanye melalui sosial media dan juga panduan. Lalu kita memberikan sebisa mungkin maskernya kepada masyarakat," ucap Deni. 

Komentar