Jumat, 24 Mei 2024 | 22:37
NEWS

Budidaya Ulat Jerman Bantu Ketahanan Pangan Nasional

Budidaya Ulat Jerman Bantu Ketahanan Pangan Nasional
Rudy Sumardi. (Dok. pribadi)

ASKARA - Ulat bongsor kaya akan kandungan manfaat untuk manusia. 

Rudy Sumardi yang dikenal sebagai perekayasa teknologi sudah hampir dua tahun ini membudidayakan Ulat Jerman. Tentunya dengan bantuan teknologi.

"Ini usaha sampingan tapi pasti karena kita hanya menyisikan waktu maksimal dua jam merawatnya," kata Rudy Sumardi kepada Askara, Sabtu (1/8). 

Menurutnya, budidaya ulat Jerman tanpa repot dan tanpa limbah. Cukup besarkan jutaan anak ulat yang sudah dilahirkan oleh indukan kumbang unggulan. 

"Telah berhasil saya buat dengan hasil anakan yang sehat, gendut, dan bongsor," kata Rudy Sumardi sambil memegang ulat yang sudah dewasa siap untuk dipanen.

Maka itu, dia mengusulkan ke pemerintah bahwa budidaya ulat adalah salah satu ketahanan pangan nasional karena setiap kepala keluarga akan mendapat penghasilan tambahan minimal Rp 6 juta per bulan. 

"Hanya dari pemasaran dan pembesaran anakan ulat yang Tuhan sudah berikan ke kita melalui kumbang-kumbang ini," tutur Rudy Sumardi. 

Kumbang dan ulat biasa diberi makan dua kali sehari pada pagi dan malam. Cukup diberi labu yang dipotong kecil, serta nutrisi animovit sebagai rekomendasi vitamin yang dapat dibeli secara online. 

"Semprotkan vitamin ke labu atau sayuran yang akan kita berikan. Mereka sangat berharap dan tergantung nasib hidupnya kepada kita. Jadi selain kita pelihara, kita juga dapat pahala dari jutaan nyawa bayi kecil ulat Jerman," jelas Rudy Sumardi. 

Menggeluti budidaya ini, Rudy Sumardi telah bekerja sama dengan eksportir ulat Jerman untuk beberapa negara. Karena peluang expor masih tersedia 90 persen. 

"Prospeknya jelas, pasarnya jelas, dan harganya jelas," bebernya. 

Untuk itu, Rudy Sumardi membuat komunitas besar di Indonesia bernama Satsus Nasional Ulat Jerman atau Satuan Khusus Nasional Ulat Jerman. Bakal diproyeksikan untuk para calon pensiunan yang siap memulai wirausaha. 

"Saya fokuskan ke koperasi pemerintahan setingkat menteri dan swasta nasional agar para pensiun bisa langsung memiliki usaha sampingan yang pasti setiap bulan untuk membatu dapur setelah pensiun," katanya. 

Rudy Sumardi menambahkan bahwa siapa pun bisa beternak Ulat Jerman. Tanpa investasi yang besar, tanpa tuangan besar, dan tanpa limbah tentunya.

"Info lengkap kami membuka kepada siapa pun membutuhkan bibit kumbang unggulan siap untuk saya distribusikan ke seluruh Indonesia. Lengkap panduan dan jaminan beli hasil panen," ujarnya. 

Informasi tentang budidaya Ulat Jerman bisa dilihat video dan unduh proposal di situs www.ulatjerman.id

Bahkan, produk ini sudah berhasil ditemukan oleh mahasiswa Universitas Brawijaya dan berhasil memenangkan juara dua ketahanan pangan. 

"Saya mengajak para bos besar yang mau investasi dolar karena market ulat ini sangat bagus sampai 20 tahun ke depan," kata Rudy Sumardi. 

"Salah satunya target kita akan mengekspor dalam bentuk jadi yaitu minyak sayur berbahan dasar Ulat Jerman," tambahnya.  

Komentar