Kamis, 16 Mei 2024 | 17:11
NEWS

Kisah Tragis Perempuan yang Membelot dari Korut, Diperkosa dan Dipaksa Aborsi

Kisah Tragis Perempuan yang Membelot dari Korut, Diperkosa dan Dipaksa Aborsi
Ilustrasi pemerkosaan (ntmcpolri.info)

ASKARA - Kejadian tragis dialami oleh wanita Korea Utara (Korut) yang berusaha membelot dari negaranya. 

Mereka mengalami kekerasan seksual oleh pejabat keamanan negara dan polisi setelah berhasil ditangkap kembali. 

Hal itu diketahui berdasarkan laporan dari badan Hak Asasi Manusia PBB, Selasa (28/7).

Daniel Collinge yang merupakan penulis laporan mengatakan, para pejabat kementerian keamanan negara sering melakukan pencarian invasive di pusat penahanan. 

Para wanita tersebut telanjang, berjongkok dan melompat berkali-kali untuk memeriksa barang-barang tersembunyi di rongga tubuh mereka. 

Selain itu, hak-hak perempuan untuk reproduksi juga dilanggar. Mereka dipaksa melakukan aborsi di pusat penahanan. Parahnya, aborsi dilakukan secara medis atau diinduksi melalui pemukulan. 

Korea Utara diketahui membatasi pergerakan warganya, dan menangkap mereka yang melintasi perbatasan secara ilegal untuk ditahan dan dituntut.

Sebelum adanya pandemi covid-19 sejumlah warga Korut banyak yang bepergian melintasi perbatasan dengan China untuk berdagang atau pindah.  

Namun, setelah covid-19 perbatasan Korut dikunci untuk mencegah penyebaran covid-19. Sebagian besar pelintas adalah perempuan karena mereka memiliki lebih banyak kebebasan bergerak daripada laki-laki. 

Kabar terkait pemerkosaan oleh penjaga ini juga sudah tersebar luas, tetapi tidak banyak yang memberitakan lantaran takut dijatuhi hukuman dan kelaparan. (genpi) 

Komentar