Minggu, 05 Mei 2024 | 11:22
NEWS

Makna Motto Akademi Angkatan Udara dalam Menghadapi Pandemi Covid-19

Makna Motto Akademi Angkatan Udara dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
Pakar Kepemimpinan dan Komunikasi Rafael Antonius (tangkapan layar Youtube)

ASKARA - Krisis akibat pandemi Covid-19 berbeda dibandingkan krisis-krisis yang dialami dunia sebelumnya. Pasalnya, kehadiran Covid-19 sangat mendadak tanpa ada mitigasi apapun. 

Demikian dikatakan Pakar Kepemimpinan dan Komunikasi Rafael Antonius dalam diskusi secara virtual bertajuk "Karya dan Karir Menembus Badai Krisis" yang digelar Airmen Radio dan Airmen TV yang dipandu Kadispenau, Marsma TNI Fajar Adriyanto, Minggu (19/7).

"Belum pernah ada satupun manusia yang memang pernah mengalami krisis seperti ini," ujar Rafael.

Akibatnya, banyak masyarakat yang panik serta bingung. Namun, menurut Rafael, masyarakat harus mengakui kehadiran Covid-19 dan menghindari sikap denial (menyangkal).

"Akui saja sudah suatu keadaan, jadi jangan sudah ya, sabar ya, nggak usah itu denial. Secara nggak langsung itu malah memperburuk suasana itu toxic positivity, jadi sudah akui saja, kalau sedih ya sedih," katanya.

Masyarakat juga diimbau tidak lupa memulihkan perasaan atas hadirnya Covid-19. 

"Kalau misalnya lagi gagal, dimaki sama pimpinan itu ya sudah terima saja, sejam dua jam habis itu besok recovery lagi. Kalau tidak, akan memperlambat recovery kita. Jadi kita terlalu berlama-lama dalam suatu kesedihan yang akhirnya kita tidak mengakui," imbuhnya.

Tanggap, Tanggon, Trengginas yang merupakan motto Akademi Angkatan Udara (AAU) menurut Rafael memiliki makna mendalam membangkitkan semangat masyarakat menghadapi situasi Covid-19. 

Tanggap artinya mengakui suatu masalah. Tanggon atau ketangguhan dibutuhkan saat menghadapi ujian moral dan mental.

"Tanggon ini yang diuji moral kita, daya mental kita. ketika kita jaya yang diuji itu moral kebanyakan. Banyak orang jatuh masalah moral, tapi kalau sekarang kita jatuh dan miskin, karier nah diuji mental, di situlah Tanggon ini benar-benar dilihat," terangnya.

Kemudian Trengginasm yang memiliki makna lincah dan aktif. Artinya, masyarakat harus mencari jalan dan lolos atas situasi hadirnya Covid-19 dengan sikap apa adanya dan melakukan seadanya.

"Saatnya kita diam dan tenang, lalu kita melihat modal apa yang sekarang kita punya. Pelan-pelan kita inventaris, utang berapa, apapun kita hitung untuk memulai suatu titik baru. Jadi tanggap melihat situasi, Tanggon, baru kita mencari jalan keluar ini dengan Trengginas tadi," tandasnya.

Komentar