Kamis, 02 Mei 2024 | 20:38
NEWS

Jokowi Telpon ke IMF, Sebut Dunia Berada di Posisi Krisis Ekonomi

Jokowi Telpon ke IMF, Sebut Dunia Berada di Posisi Krisis Ekonomi
Presiden Jokowi (tangkapan layar-Istimewa)

ASKARA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, dunia saat ini mengalami keprihatinan akibat wabah Covid-19. Jokowi pun menekankan agar masyarakat Jawa Timur, khususnya untuk tidak mengabaikan hadirnya Covid-19. 

"Kemarin saya mendapatkan informasi bahwa krisis ekonomi global itu betul-betul nyata, ada semuanya merasakan," ungkap Jokowi, Gedung Negara Grahadi di Jalan Gubernur Suryo Surabaya, Kamis (25/6).

Dikatakan Jokowi, Bank Dunia telah memprediksi bahwa tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat akan mengalami penurunan dengan persentase sekitar -8, selain itu Jepang -5,8 persen, Inggris -10,2 persen, Perancis -12,5 persen, Italia -12,8 persen, Spanyol -12,8 persen, Jerman -7,5 persen.

"Artinya apa? Demand nanti akan terganggu, demand-nya terganggu supply-nya juga akan terganggu, jika supply-nya terganggu artinya produksi juga akan terganggu, artinya demand dan supply produksi semuanya rusak dan terganggu," ungkap Jokowi. 

Hal ini, kata Jokowi, harus diketahui bersama bahwa dalam proses mengendalikan Covid-19 tidak hanya berkaitan dengan kesehatan, namun juga masalah lainnya yakni perihal perekonomian. 

"Indonesia satu setengah bulan yang lalu saya telpon kepada managing directornya IMF (bank dunia) ibu Kristalina Georgieva, Ia mengatakan bahwa betul-betul dunia global berada di posisi krisis ekonomi yang tidak mudah, yang lebih besar dari depresi 1930," kata Jokowi.

Jokowi mengibaratkan, dalam mengelola manajemen krisis ini dimana rem dan gas sebagai pengendali Covid-19 harus dilakukan secara seimbang.

"Tidak bisa kita gas di urusan ekonomi, tapi kesehatannya menjadi terabaikan. Tidak bisa juga kita konsentrasi penuh di urusan kesehatan tapi ekonominya menjadi sangat terganggu," ujar Jokowi.

"Gas dan rem inilah yang selalu saya sampaikan kepada gubernur, bupati, walikota ini harus pas betul harus ada keseimbangan hingga semuanya dapat di kerjakan dalam waktu yang bersamaaan, inilah sulitnya saat ini," tandasnya.

Komentar