Jumat, 26 April 2024 | 13:24
TRAVELLING

Pendaki yang Meregang Nyawa di Gunung Buthak

Pendaki yang Meregang Nyawa di Gunung Buthak
Prasetyo (kanan) menuturkan kronologis hilangnya Jopi Pranata (kiri) saat mendaki Gunung Buthak. (Dok Youtube)

ASKARA - Kasus hilangnya pendaki di gunung disebabkan banyak faktor seperti ketinggian, cuaca, stamina pendaki, human error dan suhu yang ekstrem. Karenanya butuh persiapan matang ketika mendaki. 

Seorang pendaki Jopi Pranata meregang nyawa. Sebelumnya dinyatakan hilang kontak pada Senin (10/4) sekitar pukul 12.00 WIB saat mendaki Gunung Buthak, di Kota Batu, Jawa Timur.

Akun Youtube bernama Ew Prasetyo menuturkan kronologis hilangnya Jopi di Gunung Buthak beberapa waktu lalu. Kala itu dia nekat mendaki bersama 17 rekannya melalui jalur Princi. 

"Kejadiannya 10 April 2020 ada rombongan 17 orang berangkat di hari Jumat. Bisa dibilang pendakian ini tanpa izin karena waktu sedang tutup," kata akun Instagram Prasetyo. 

Mereka memulai perjalanan pagi hari kemudian tiba di pos 3 malam. Rombongan tersebut ada yang sudah saling kenal dan baru kenal ketika mendaki bareng. "Sampai di pos 3 itu jam 20.00 WIB, sekedar informasi perlengkapannya secara beregu," tuturnya. 

Kala itu Jopi melepaskan ranselnya dan meminta air mineral kepada temannya. Namun selesai minum dia tiba-tiba berdiri dan berlari turun meninggalkan temannya. 

"Setelah 100 meter dari pos 3 itu kebetulan yang bawa ransel survivor (Jopi). Cerita dari temannya ini dia teriak terus lari arah turun kemudian ke luar jalur," ucapnya. 

Sebagian dari mereka ada yang merespons teriakan tersebut untuk memastikan kondisi Jopi. Namun sebagian lagi justru menganggap itu hanya gurauan temannya. 

"Ada beberapa teman yang menganggap bercanda. Jadi ditunggu sejenak sambil diteriaki di situ tidak terdengar jawaban dari survivor," imbuhnya. 

Namun terdengar suara terperosok, akhirnya beberapa temannya turun mengikuti arah pergerakannya. Setelah turun sampai di lembah menemukan barang milik Jopi  berupa sepatu, topi dan kaus kaki.

Lantaran sudah malam, mereka memutuskan mencari tempat untuk berkemah. Hari sudah berganti mereka akan melanjutkan pencarian di lokasi tersebut. "Dicari tapi tidak ada hasil," cetusnya.  

Mereka akhirnya turun lapor ke warga. Esok harinya bersama warga mereka melanjutkan pencarian namun hasilnya sama. Mereka melapor ke Polsek Kota Batu.

"Ditindaklanjuti menghubungi BPBD setempat dan hari Senin (13/4) SAR gabungan mendirikan pos Sar Mission Coordinator (SMC) di jalur Princi," terangnya. 

"BPDB Batu sudah berkoodinasi dengan Basarnas Surabaya. Starategi pencarian naik Selasa pagi kemudian Rabu melakukan pencarian," tambahnya. 

Tim SAR gabungan akhirnya menemukan titik terang. Pendaki bernama Jopi Pranata (23) warga Jalan Raya Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu yang sempat dinyatakan hilang ditemukan tewas dalam posisi tertelungkup.

Komentar