Sabtu, 11 Mei 2024 | 22:13
SELEBRITAS

Kolaborasi 70 Seniman Beri Semangat di Tengah Pandemi

Kolaborasi 70 Seniman Beri Semangat di Tengah Pandemi
Kolaborasi 70 seniman beri kekuatan di tengah pandemi. (Dok: Komunitas sastra Buruan, Bandung)

ÀSKARA - Pandemi virus corona tengah menguji dan mengubah kehidupan secara mendasar dalam berbagai aspek dan lingkup yang luas. 

Dimensi sosial, kulural, ekonomi, politik dan bahkan mental seseorang harus beradaptasi di tengah persebaran virus yang cepat, mulai lingkup lokal, nasional hingga global. 

Berangkat dari hal itu, para seniman muda Indonesia dari berbagai genre kesenian dan daerah merasa terpanggil ikut memberi sumbangan berupa empati dan semangat. 

Salah satu fungsi seni untuk memberi kekuatan mental di tengah masa-masa sulit, dengan  memberi renungan segar dan mencerahkan agar dapat bertahan dan melewati tragedi yang sedang terjadi. 

Kolaborasi ini melibatkan 70 seniman dari penjuru Tanah Air. Mereka adalah para sastrawan, musisi, aktor dan aktris, perupa serta videografer.

Beberapa nama yang berpartisipasi antara lain Prilly Latuconsina, Gunawan Maryanto, Heru Joni Putra, Heliana Sinaga, Frisca Aswarini. 

Selain itu, Andy Eswe, Irwan Jamal, Zulkifli Songyanan, serta para seniman lain dari Jakarta, Padang, Bandung, Jogyakarta, Denpasar, Papua dan daerah-daerah lain.

"Masing-masing seniman membaca puisi secara online dengan gayanya tersendiri, kemudian dikemas sebagai video kolosal berdurasi 20 menit," ujar organiser kolaborasi Zulfa Nasrullah dari komunitas sastra Buruan, Bandung, Kamis (21/5).

Kerja kolaborasi dari para seniman ini untuk menunjukkan bahwa di tengah cobaan pandemi ini semua elemen masyarakat harus gotong royong dan peduli. 

"Kita perlu untuk saling bekerja sama satu sama lain agar beban yang kita tanggung menjadi lebih ringan dan mudah," ucap Zulfa. 

Puisinya berjudul Kesunyian Besar Umat Manusia karya Faisal Kamandobat. Narasi panjang 43 bait dengan kandungan berbagai tema saling berkaitan satu sama lain, mulai alam, sosial, sains dan teknologi, serta spiritualitas terkait pandemi. 

"Kekayaan renungan dan nuansanya, diharapkan publik luas dapat memperoleh makna sesuai minatnya masing-masing," kata anggota komunitas sastra Buruan, Bandung Yopi Setia Umbara. 

Kolaborasi ini memakan waktu selama 2 bulan. Dimulai dengan pengenalan puisi kepada para pembaca, perekaman video, editing dan penciptaan musik latar. 

"Judul dari karya kolosal ini adalah #bertahanlahdirumah, sebagai pesan agar kita senantiasa displin, sabar dan tegar dalam menghadapi pandemi," tutur Yopi. 

Tentu, di tengah masa pandemi yang berat ini, kolaborasi ini hanya sebuah sumbangan sederhana dari para seniman, namun semoga dapat memberi makna dan kegembiraan bagi bangsa ini. 

Bagi masyarakat yang hendak menyaksikan hasil kolaborasi ini dapat menyimak di kanal Buruan Youtube dengan tajuk Bertahanlah di Rumah: Kolaborasi Penulis dan Seniman Indonesia. "Video mulai tayang Rabu, 20 Mei 2020 Pukul 16.00 WIB," imbuh Yopi. 

Komentar