Sabtu, 27 April 2024 | 12:16
NEWS

Hardiknas 2020: Bangkitnya Guru Milenial di Tengah Pandemi Corona

Hardiknas 2020: Bangkitnya Guru Milenial di Tengah Pandemi Corona
Hari Pendidikan Nasional (KalderaNews/Ist)

ASKARA - Hari Pendidikan Nasional yang jatuh setiap 2 Mei terasa berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya lantaran munculnya bencana non alam yaitu pandemi virus corona (Covid-19).

Sebagian berpikir bahwa pandemi ini telah membuat keterpurukan di berbagai pihak. Namun dari Ikatan Guru Indonesia justru memandang bahwa adanya pandemi ini telah menjadikan bangkitnya guru-guru milenial Indonesia.

Sejumlah guru milenial ini didominasi oleh anggota Ikatan Guru Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke dari Miangas hingga Pulau Rote. 

"Dalam kondisi keterpurukan di banyak sisi termasuk dalam dunia pendidikan, kawan-kawan Ikatan Guru Indonesia bangkit dalam waktu yang tidak begitu lama," ujar Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia, Muhammad Ramli Rahim, Jumat (1/5).

Sejak berdiri tahun 2009, Ikatan Guru Indonesia sudah bergerak dalam upaya menjadikan guru-guru menguasai teknologi. Dengan memegang prinsip bahwa teknologi tidak akan pernah menggantikan guru.

Namun guru-guru yang tidak paham teknologi suatu ketika akan digantikan oleh guru-guru yang paham dan menguasai teknologi.

"Dengan penguasaan teknologi yang sangat baik, di minggu pertama pun ketika belajar dialihkan dari sekolah ke rumah, kawan-kawan Ikatan Guru Indonesia sudah mulai bergerak," tutur Ramli. 

Mereka mengumpulkan kawan-kawan guru lainnya yang selama ini tidak mau berubah dan tidak mau belajar. Karena Covid-19 ini mereka terpaksa harus belajar agar mampu menjalankan pembelajaran jarak jauh.

Di tengah gagapnya pemerintah menjalankan pendidikan dan bahkan mendorong layanan pendidikan berbayar sebagai bentuk rasa frustasi. Ikatan Guru Indonesia justru mengambil langkah mengantisipasi segala hal dalam dunia pendidikan, terutama jika ternyata pandemi ini berlangsung dalam waktu yang lama.

"Hardiknas 2 Mei 2020 seolah menjadi penegasan semua hal itu. Dengan menyelenggarakan pelatihan hampir serentak di seluruh Indonesia dengan target peserta 360.000 guru," tandasnya. 

Komentar