Jumat, 10 Mei 2024 | 21:51
NEWS

Pengadaan 800 Ribu APD Disebut Wujud Pemerintah Serius Lindungi Tenaga Medis

Pengadaan 800 Ribu APD Disebut Wujud Pemerintah Serius Lindungi Tenaga Medis
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto (Dok: BNPB)

ASKARA - Alat pelindung diri (APD) dalam jumlah besar tentu sangat diperlukan para tenaga medis untuk menangani pasien terinfeksi virus corona (Covid-19). Karenanya pemerintah mengadakan 800 ribu APD lebih, sebagai wujud pemerintah melindungi tenaga medis.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menegaskan, pemerintah telah bersungguh-sungguh melindungi tenaga medis yakni melalui pengadaan APD tersebut.  

"Ini sudah kita wujudkan, salah satunya bahwa kita sudah mengadakan lebih dari 800 ribu APD dengan standar medical grade, dengan kualitas yang terbaik," ujar Yuri, di Graha BNPB, yang disiarkan secara daring, Selasa (14/4).

Pengadaan APD tersebut agar tenaga medis dapat bekerja dengan profesional dan lebih tenang menangani pasien Covid-19.

Saat ini lebih dari 20 ribu relawan telah bergabung melalui tim Gugus Tugas, baik di tingkat nasional dan tingkat daerah, untuk turut serta menanggulangi penyebaran Covid-19.

Dalam kesempatan itu, Yuri juga menyinggung mengenai pelaksanaan pemeriksaan melalui metode tes polymerase chain reaction (PCR) real time. 

Dia mengatakan, saat ini sudah lebih dari 27 ribu penduduk Indonesia menjalani tes PCR real time. Tes tersebut diadakan di 186 kabupaten/kota yang terindikasi ditemukan penyebaran Covid-19.

Selain itu, 70 laboratorium telah diaktifkan guna mempercepat tes dan cek spesimen yang telah diambil.

"Artinya bahwa akses untuk layanan pemeriksaan PCR real-time sudah lebih merata lagi di seluruh wilayah Tanah Air," tandasnya.

Sebelumnya, Ditjen Yankes Ketua Aliansi Telemedis Indonesia, Bambang Wibowo menyebut kebutuhan APD sangat tinggi, sementara ketersedian APD sangat terbatas. 

Namun, pada saat pandemi Covid-19, APD tidak hanya digunakan dan diperlukan oleh dokter, perawat dan tenaga kesehatan lain, tetapi juga pasien dan masyarakat, sehingga memang diperlukan produksi APD sendiri.

Pengunaan APD yang tepat guna, menurut Bambang, akan mampu mencegah transmisi SARS Cov-2, penyebab Covid-19, sementara pembuatan APD mandiri diharapkan dapat membantu tetap terjaganya ketersedaan APD selama masa pandemi.

"Penggunaan APD yang tepat guna akan mampu bertindak sebagai penghalang, antara bahan infeksius sebagai virus dan bakteri, pada kulit mulut hidung atau slaput lendir mata bagi tenaga kesehatan maupun pasien," kata Bambang. 

Komentar