Kamis, 16 Mei 2024 | 06:11
NEWS

Satelit Nusantara Dua Gagal Mengorbit, Ini Tindak Lanjut Menkominfo

Satelit Nusantara Dua Gagal Mengorbit, Ini Tindak Lanjut Menkominfo
Peluncuran Satelit Nusantara Dua. (Technologue)

ASKARA - Satelit Nusantara Dua yang diluncurkan dari Satellite Launch Center (XLSC), Xichang, Tiongkok Kamis (9/4) pukul 19.46 waktu setempat gagal mengorbit. 

Presiden Direktur PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera (PSNS) Johanes Indri Trijatmodjo menjelaskan, proses lift off berjalan dengan baik namun terjadi anomali ketika memasuki tahap pelepasan roket tingkat tiga sehingga satelit tidak bisa mencapai orbitnya. 

Meski gagal namun Satelit Nusantara Dua telah dilindungi oleh asuransi yang sepenuhnya memberikan perlindungan atas risiko peluncuran dan operasional satelit.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan, Satelit Nusantara Dua ditugaskan untuk menggantikan Satelit Palapa D yang terletak pada orbit 113 derajat bujur timur. Satelit Palapa D sendiri mulai memasuki masa akhir orbit atau segera pensiun.

"(Satelit Palapa D) saat ini sedang melayani 23 lembaga penyiaran televisi dan delapan radio akan deorbit pada selambatnya akhir Juli 2020 ini. Satelit Nusantara Dua itu direncanakan ditempatkan di selat orbit 113 bujur timur untuk menggantikan Satelit Palapa D yang segera berakhir masa operasinya," jelas Johnny, Jumat (10/4).

Sebelumnya PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) Indosat telah bekerja sama dengan PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera (PSNS) untuk meletakkan satelit baru di orbit 113 bujur timur. Namun peluncuran Satelit Nusantara Dua mengalami kendala pada roket peluncur yang mengakibatkan hilang kontak di tahap ketiga atau beberapa menit sebelum memasuki orbit.

Atas kegagalan tersebut, Kemenkominfo akan menindaklajuti dengan sejumlah hal guna memastikan kelanjutan pelayanan Satelit Palapa D, terutama untuk penyiaran televisi. Termasuk menindaklanjuti permasalahan regulasi satelit internasional. 

"Permasalahan ini tentu akan diantisipasi oleh Kominfo ke Internasional Telecomunication Union," kata Johnny.

Kemenkominfo juga bekerja sama dengan operator-operator satelit untuk memastikan bahwa layanan penyiaran televisi dan radio yang selama ini didukung Satelit Palapa D tetap terjamin pemancarannya. 

"Kementerian Kominfo juga akan menyampaikan di forum internasional ITU agar kegagalan Satelit Nusantara Dua tidak memberikan dampak yang merugikan baik penggunaan filing satelit Indonesia, sehingga Indonesia mempertahankan hak penggunaan satelit di slot orbit 113 bujur timur," jelas Johnny. 

Dengan kerja sama baik operator seluler maupun bersama mitra PSNS dipastikan tidak ada interupsi pelayanan satelit kepada perusahaan-perusahaan atau lembaga-lembaga penyiaran.

"Satelit Palapa D saat itu melayani hampir semua lembaga penyiaran yang ada di Indonesia. Karenanya jaminan dan usaha akan dilakukan sebagai back up plan untuk menggantikan Palapa D yang sebentar lagi akan di-deorbit," kata Johnny.

Selain itu, pihak perusahaan seluler Indosat dan PSNS juga akan mengambil berbagai langkah strategis agar pelayanan tetap terjaga baik. Johnny juga sudah berkomunikasi dengan Menteri BUMN Erick Thohir.

"Untuk menggunakan dalam jangka pendek satelit-satelit yang tersedia di orbit yang saat ini sedang melayani kebutuhan ruang angkasa dan telekomunikasi serta penyiaran Indonesia. Yang dapat digunakan untuk memastikan layanan broadcast Indonesia tetap terjaga dengan baik," tandas Johnny.  

Komentar