Senin, 06 Mei 2024 | 11:03
NEWS

Covid-19: Orang Kristen, Yahudi dan Muslim Bergabung dalam Doa di Yerusalem

Covid-19: Orang Kristen, Yahudi dan Muslim Bergabung dalam Doa di Yerusalem
Pemimpin tiga agama Ibrahim menggelar doa bersama di Yerusalem. (Vaticannews)

ASKARA - Para pemimpin tiga agama Ibrahim - Yahudi, Kristen, dan Muslim - berdoa bersama di Yerusalem pada hari Kamis di tengah pandemi global Coronavirus (Covid-19). Inisiatif tersebut, diambil oleh Walikota Kota Suci berlangsung pada pukul 12.30 waktu setempat di Balai Kota Yerusalem. Doa bersama ini dihadiri juga oleh perwakilan dari kepercayaan seperti Druze dan Bahai.

Berbicara kepada Radio Vatikan sebelum doa bersama, Kustodian Fransiskan dari Tanah Suci, Pastor Francesco Patton menjelaskan bahwa setiap agama harus berdoa sesuai dengan tradisi mereka sendiri dalam situasi seperti ini.

"Kita akan bersama-sama berdoa kepada Tuhan Yang Mahakuasa agar pandemi ini bisa berhenti. Hal ini sangat penting karena kita semua orang percaya dengan akar yang sama, dan berkat akar yang sama ini kita dapat mengekspresikan dengan iman dan dengan keyakinan doa kita kepada Tuhan Yang Maha Esa," kata Patton menjelaskan makna spiritual dari kegiatan bersama ini.

Doa bersama ini diputuskan pada 21 Maret, di mana para pemimpin Gereja Makam Suci (Latin, Ortodoks Yunani dan Armenia) menyatakan harapan mereka bahwa "dalam situasi berbahaya ini semua anak-anak Abraham bisa berdoa bersama kepada Yang Maha Kuasa untuk meminta perlindungan dan belas kasihan."

Untuk perayaan Paskah, Pastor Patton mengatakan bahwa akan tetap berjalan seperti biasanya karena "akan beberapa perayaan, tanpa peziarah dan dengan komunitas lokal kecil," tetapi dia berkata, "itu perayaan Paskah yang sama saja. Pada Paskah kita tidak merayakan berapa jumlah umat beriman yang hadir, tetapi kita merayakan Kebangkitan Yesus Kristus dan dalam Kebangkitanlah kita dapat menemukan harapan, bukan dalam jumlah umat yang merayakan."

Upaya bersama ini dilakukan untuk mendoakan keselamatan manusia. Berdoa dari rumah adalah cara untuk mengatasi penularan penyebaran virus corona yang dapat terjadi di tempat-tempat ibadah, misalnya di sinagoga, gereja ataupun masjid di tanah suci. Menurut situs www.worldmeters.info, hari ini 30 Maret 2020, Israel memiliki 4.347 kasus, 134 telah dinyatakan sembuh dan memiliki 15 kasus kematian. 

(Penulis adalah seorang pastor dan pelajar dari keuskupan Agats Asmat, Papua. Bermukim di Kota Roma)

Komentar