Sabtu, 25 Mei 2024 | 11:23
NEWS

Laboratorium IPB Siap Digunakan Meneliti Virus Corona

Laboratorium IPB Siap Digunakan Meneliti Virus Corona
Ilustrasi virus corona. (Pixabay)

ASKARA - Institut Pertanian Bogor (IPB) memfasilitasi laboratoriumnya sebagai tempat penelitian dan pengembangan kesehatan. 

Tidak lain hal ini dilakukan untuk penanganan virus corona (Covid-19) yang semakin mewabah di wilayah Jawa Barat. 

Pemerintah Kota Bogor juga telah mengusulkan keberadaan litbangkes tersebut kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat. 

"Koordinasi dengan rektor IPB telah kami lakukan untuk manfaatkan salah satu laboratorium untuk menjadi cabang bangkesnya Jabar di Kota Bogor," kata Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim, Sabtu (28/3).

Proses administrasi juga perlu dipenuhi agar laboratorium tersebut dapat segera digunakan. Pihak IPB telah mengonfirmasi dan menyetujui hal ini. Dedie pun menargetkan beberapa hari ke depan laboratorium tersebut bisa digunakan. 

"Pada prinsipnya (Dinkes Jabar) oke tapi harus ditempuh proses administrasi, jadi butuh waktu. Mudah-mudahan satu-tiga hari ke depan kita bisa pastikan laboratorium IPB bisa dipakai," beber Dedie.

Selain itu, Rektor IPB University Prof Dr Arief Satria memastikan bahwa laboratorium Litbangkes IPB telah siap digunakan. Tinggal menunggu arahan lebih lanjut dari Pemkot Bogor maupun Pemprov Jabar.

Pernyataan siap tersebut termasuk fasilitas dan para ahli yang mumpuni tersedia di kampus IPB, sehingga akan mengurangi antrean pemeriksaan cepat (rapid test) Covid-19 khususnya di wilayah Bogor. Adapun beberapa pemerintah daerah lainnya juga telah meminta bantuan laboratorium IPB terkait penanggulangan wabah tersebut.

"Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mulai membuka komunikasi untuk bekerja sama dengan IPB dalam upaya pencegahan masalah Covid-19," jelasnya.

Diketahui, penyebaran virus corona di Kota hujan terpantau cukup tinggi berdasarkan data yang dihimpun per Jumat (27/3). Pasien berstatus pengawasan (PDP) berjumlah tujuh orang dinyatakan meninggal dunia. Adapun total pasien PDP ada 24 orang. Sementara itu, untuk status orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 544 dan yang terkonfirmasi positif 19 orang. 

Komentar