Selasa, 30 April 2024 | 23:31
OPINI

Pandemi Juga Atas Ijin Ilahi

Pandemi Juga Atas Ijin Ilahi
Ilustrasi penyebaran virus corona. (Republika)

ASKARA - If you can't go outside, go inside. 

Kata-kata di atas tampak sangat sederhana, sesungguhnya sangat sulit dimengerti, apalagi dilakukan dengan benar. Serasa dipaksa meditasi.

Dalam waktu dekat ini, banyak hari raya untuk seluruh agama, mulai Hari Raya Nyepi, Paskah, puasa dan Idul Fitri. Bisa jadi ini menjadi tidak seberapa berarti lagi. Isra Miraj pun berlalu dalam sepi. Kenapa ini semua harus terjadi? Semua harus di lakukan dalam hening pribadi.

Dengan kondisi pandemi ini, menjadi tantangan dan ukuran, seberapa kita peduli sesama juga pada keadaan. Seberapa patuh pada aturan.

Pandemi menuntut sebagian dari kita untuk belajar mengekang, membatasi diri karena di rumahkan dengan WFH (Work From Home). Ada yang stres, ada yang biasa-biasa saja bahkan ada yang bahagia, merasa bisa berkumpul lebih dekat dengan keluarga.

Banyak tiket perjalanan yang terlanjur dibeli dan boleh diambil lagi terkait pandemi yang tidak pernah kita duga sebelumnya hingga menjadi seperti ini. Bila masyarakat patuh dan peduli, kebiasaan mudik kali ini tidak perlu lagi.

Reaksi tiap orang berbeda, kesadaran pun juga. Meski sudah ada pelarangan keluar rumah, sebagian orang masih tidak bisa melakukannya. Justru sengaja berkumpul dan bersuka ria, seolah-olah kebal bagai jagoan. Yang ada justru makin merepotkan. Ada yang sudah terdeteksi malah sengaja pergi-pergi. Mungkin stres tingkat tinggi, berpikir pasti mati. Kasihan teman-teman dokter, perawat dan sejawat. Hargai dan bantu dengan patuh berada di rumah.

Hentikan kebiasaan mencari kambing hitam, bersumber dari manapun pandemi ini, baik itu disengaja maupun tidak, yang jelas itu juga atas ijin Sang Ilahi. Bila kita sama-sama mempercayai bahwa apapun yang terjadi atas kehendak-Nya juga. 

Kata orang Jawa "Obah musikke menungso kui mergo Gusti."

Baik pada kejadian positif maupun yang negatif. Agar kita bisa sama-sama mengerti makna sesungguhnya kehidupan ini. Agar tidak ada kesombongan pada masing-masing pribadi. Selalu ada hikmah di balik derita. Bila kita bisa memaknainya. 

Mari kita hadapi bersama-sama dengan patuh dan bekerja sama. Diamlah di rumah, untuk sementara.

Semoga semua makhluk bisa bahagia setelahnya.

Komentar