Minggu, 16 Juni 2024 | 23:49
TRAVELLING

Ranu Manduro, Bekas Galian Tambang dengan Pemandangan Eksotis

Ranu Manduro, Bekas Galian Tambang dengan Pemandangan Eksotis
Ranu Manduro ([email protected]/Piknikdong)

ASKARA - Kawasan Ranu Manduro di Mojokerto sedang hits di media sosial karena pemandangan alamnya yang luar biasa indah.

Ranu Manduro memiliki keindahan alam yang sangat unik. Bahkan banyak juga yang menyebut objek wisata ini sebagai Ranu Kumbolo dari Mojokerto.

Rerumputan yang hijau berpadu manis dengan bebatuan dengan berlatar belakang gunung tinggi sekilas nampak seperti bukan di Pulau Jawa.

Di musim hujan perjalanan menuju telaga bakal disuguhkan dengan hamparan rumput hijau. Sementara saat musim kemarau pemandangannya adalah hamparan tanah gersang namun tetap indah dengan panorama gunung yang menjulang tinggi.

Ranu Manduro dulunya merupakan bekas galian tambang pasir dan kapur yang kini sudah tidak aktif. Bekas lubang galian tambang tersebut lama-kelamaan menjadi telaga atau danau karena curah hujan yang cukup tinggi di daerah ini. Ditambah lokasinya yang masih satu kawasan dengan Gunung Penanggungan menjadikan gunung sebagai latar belakang.

Ranu Manduro berada di Desa Manduro Manggung Gajah Kecamatan Ngoro, Mojokerto, Jawa Timur.

Untuk menuju Ranu Manduro tidak terlalu sulit. Dari Kota Mojokerto bisa ditempuh sekitar 48 menit ke arah timur dengan jarak kurang lebih 32 kilometer. Jika dari Surabaya jaraknya sekitar 50 kilometer yang bisa ditempuh sekitar satu jam ke arah selatan via Gempol Pasuruan tanpa harus melewati Kota Mojokerto. Sedangkan jika dari Kota Malang berjarak 64 kilometer ke arah utara dengan jarak tempuh sekitar satu jam.

Untuk saat ini belum ada retribusi tiket masuk lokasi Ranu Manduro. Namun biasanya ada penjaga parkir kendaraan dengan tarif Rp 5.000 per sepeda motor.

Hingga kini Ranu Manduro masih berstatus bekas tambang dan belum resmi menjadi tempat wisata yang dikelola secara profesional. Jadi wajar saja jika selain belum ada fasilitas memadai.

Akses menuju Ranu Manduro juga baru hanya bisa dilalui kendaraan roda dua saja.

Berhubung bekas galian tambang, pengunjung perlu ekstra hati-hati karena akan menemui banyak bebatuan baik yang kecil maupun besar. (dbs/why)

Komentar