Rabu, 15 Mei 2024 | 10:54
NEWS

Wabah Corona, WNI Diimbau Tak Kunjungi Daegu dan Gyeongsang Bukdo di Korsel

Wabah Corona, WNI Diimbau Tak Kunjungi Daegu dan Gyeongsang Bukdo di Korsel
Ilustrasi virus Corona. (Reuters-Dado Ruvic)

ASKARA - Wabah corona virus disease (COVID-19) mulai menyebar sejak akhir tahun lalu terus mengancam negara-negara lainnya, salah satunya Korea Selatan. 

Berdasarkan data Korea Centers for Disease Control and Prevention (KCDC), telah terjadi peningkatan secara signifikan dalam jumlah kasus terkonfirmasi virus ini di Korea Selatan, terutama dalam periode 19-23 Februari 2020.

Melalui informasi aplikasi Safe Travel, hingga 23 Februari 2020, terdapat 602 kasus pasien yang terkonfirmasi positif virus corona, dengan 18 orang telah dinyatakan sembuh, 5 orang meninggal dunia, dan 579 pasien di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. 

"Sebagai informasi, wilayah Daegu dan Gyeongsang Bukdo merupakan dua wilayah terbanyak kasus terkonfirmasi COVID-19 di Korea Selatan," seperti dikutip dari aplikasi buatan Kementerian Luar Negeri ini, Senin (24/2)

Selain itu, Pemerintah Korea Selatan juga telah menetapkan wilayah Daegu dan Gyeongsang Bukdo sebagai daerah yang dikategorikan sebagai "Special Care Zones". 

Mencermati merebaknya wabah COVID-19 di Korea Selatan, Kementerian Luar Negeri mengimbau para Warga Negara Indonesia (WNI) yang sedang atau akan bepergian ke Korea Selatan untuk, meningkatkan kehati-hatian, selain itu dianjurkan untuk tidak melakukan perjalanan khususnya ke wilayah Daegu dan Gyeongsang Bukdo. 

Selain itu, pihaknya juga mengimbau agar para WNI senantiasa meningkatkan kewaspadaan, menjaga stamina fisik dan psikis, serta menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah, rutin mencuci tangan dengan sabun, memakan daging yang dimasak sempurna, mengurangi interaksi di keramaian publik, serta terus memantau informasi yang disampaikan KBRI Seoul dan otoritas setempat.

Apabila mengalami permasalahan saat berada di Korea Selatan, Anda dapat menghubungi hotline @kbri_seoul di nomor: +82 10 5394 2546. Kemlu juga meminta WNI yang dalam kondisi darurat, dapat menekan tombol darurat dalam aplikasi Safe Travel. 

Komentar