Sabtu, 18 Mei 2024 | 02:00
NEWS

Inovasi Kementerian Agama untuk Tingkatkan Layanan Haji dan Umrah

Inovasi Kementerian Agama untuk Tingkatkan Layanan Haji dan Umrah
Menteri Agama, Fachrul Razi memberikan keterengannya dalam konferensi pers soal layanan haji dan umrah di Gedung Kementerian Agama, Jakarta Pusat (Dhika Alam Noor/Askara)

ASKARA - Kementerian Agama terus melakukan peningkatan layanan haji dan umrah. Hal itu berkaca kepada Indeks Kepuasan Jemaah Haji (IKJH) Indonesia tahun 2019 yang dianggap memuaskan.

Menteri Agama Fachrul Razi meminta agar Indeks Kepuasaan Jemaah Haji menjadi pemicu untuk lebih baik lagi dalam penyelenggaraan haji. 

Inovasi tersebut antara lain, penguatan manasik melalui program manasik sepanjang tahun dan sertifikasi pembimbing ibadah haji. 

"Manasik sepanjang tahun pada 2020 ditargetkan bisa dilaksanakan di 34 provinsi," ujar Fachrul Razi, dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Selasa (18/2).

Dikatakan, saat ini sudah terselenggara di 13 provinsi, yaitu Yogyakarta, Banten, Kalsel, Gorontalo, Maluku Utara, Sultra,  NTT, Bali, Sumantera Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara. 

Dengan program ini, jamaah dapat setiap waktu mengikuti bimbingan manasik haji. Bersamaan dengan ini juga telah dilakukan penyempurnaan buku manasik agar lebih mudah dipahami. 

Inovasi lainnya, pengunaan Bandara Kertajati. Setelah sempat tertunda, tahun 2020, Bandara Kertajati resmi ditetapkan sebagai tempat penampungan jamaah haji asal Jawa Barat. 

Hal ini diharapkan akan memudahkan keberangkatan dan kepulangan jamaah haji asal Jawa Barat. 

"Kementerian Agama juga tengah membangun Asrama Haji Jawa Barat di Indramayu yang diharapkan akan dapat digunakan pada musim haji 2021," jelasnya. 

Menambah layanan fast track atau jalur cepat keimigrasian. Jika tahun lalu hanya dinikmati jemaah yang berangkat dari Bandara Soekarno Hatta DKI, Banten, Lampung, dan Jawa Barat. 

Tahun ini akan dinikmati juga jamaah yang berangkat dari Bandara Juanda Surabaya Jawa Timur, Bali, dan NTT. Dengan fast track, proses keimigrasian akan dilakukan di Bandara Soetta dan Juanda. 

"Sehingga saat tiba di Bandara Jeddah atau Madinah, jemaah tidak perlu antre lama, bisa langsung menuju bus untuk di antar ke hotel," imbuhnya. 

Komentar