Rabu, 15 Mei 2024 | 12:58
TRAVELLING

Istana dari Kulit Kerbau di Desa Rende

Istana dari Kulit Kerbau di Desa Rende
Rumah adat di Desa Rende

ASKARA - Desa Rende merupakan salah satu desa wisata di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Berjarak sekitar satu jam perjalanan jika ditempuh dari Kota Waingapu.  

Pada 2016, pemerintah menetapkan Desa Rende menjadi salah satu desa wisata yang lebih dikenal sebagai desa adat. Desa ini memiliki kekayaan budaya seperti kampung adat, kuburan era megalitik serta kerajinan tenun ikat.

Memasuki rumah adat di Desa Rende kita dapat menyaksikan bentuk atap yang unik yaitu bentuk menjulang tinggi dan lancip. Di mana, setiap rumah memiliki tiga bagian, terdiri dari bawah, tengah dan atas. 

Hal tersebut mencerminkan simbol alam dalam pandangan Suku Sumba yaitu alam bawah (tempat arwah), alam tengah (tempat manusia) dan alam atas (tempat para dewa). 

Di tengah desa terdapat jejeran kuburan megalitik dengan ukiran pahatan penuh makna dari para bangsawan yang beratnya mencapai 5 ton dan diambil dari perbukitan kapur di sekitar desa. Bagian atas kuburan memiliki ukiran simbol hewan seperti ayam, buaya, kuda, kerbau melambangkan sifat orang yang beraneka ragam.

Di Desa Rende terdapat sembilan rumah induk terdiri dari delapan rumah adat dan satu rumah makam yang disakralkan. Ke delapan rumah induk itu melambangkan delapan induk bangsawan yang ada di Desa Rende dan memiliki fungsi berbeda-beda, misalnya Rumah Adat Harapuna atau Uma Bokul digunakan sebagai tempat penyimpanan jenazah, Rumah Adat Uma Ndewa sebagai tempat ritual untuk anak yang baru lahir, kemudian Rumah Adat Uma Kopi sebagai tempat untuk minum kopi.

Dahulunya Desa Rende atau Kampung Adat Praiyawang adalah desa kerajaan di Tanah Marapu yang berpegang teguh pada budaya lama di Kabupaten Sumba Timur. Untuk melindungi kampungnya, banyak kampung meminta perlindungan dan bergabung ke dalam Kerajaan Praiyawang.

Rumah-rumah tradisional di Kampung Adat Praiyawang dicirikan oleh atap menjulang tinggi di bagian tengah. Setiap rumah memiliki kepala dan tanduk kerbau di bawah pintu. Di salah satu rumah terdapat tanduk kerbau berusia ratusan tahun dengan diameter kurang lebih dua meter. Di desa ini masih hidup kerbau dengan tanduk yang sangat besar. Salah satu rumah besar yang dahulunya adalah istana raja, semua dindingnya terbuat dari kulit kerbau.

Arsitektur dari rumah adat Sumba pada umumnya memiliki empat tiang utama yang akan menopang atap dan juga memiliki dua pintu utama di bagian depan dan belakang. Pada rumah adat Sumba bisa menampung beberapa keluarga. Keunikan dari rumah adat ini menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung.

Berbagai warisan peninggalan para leluhur Desa Rende dapat disaksikan di salah satu rumah karena tersimpan dengan baik dalam beberapa lemari kaca seperti gong, gendang dan pakaian tradisional, peralatan upacara. 

Pada umumnya wanita menenun kain sebagai pakaian adat, pakaian sehari-hari dan untuk membungkus orang mati dengan dominasi biru merah dan biru nila. Semua warna dibuat dari bahan alami ditenun dengan ketrampilan otodidak dengan menempatkan motif khas Sumba Timur.

Komentar