Selasa, 18 Juni 2024 | 02:14
COMMUNITY

Lima Filosofi Tari Topeng Cirebon

Lima Filosofi Tari Topeng Cirebon
Workshop Tari Topeng Cirebon (Dokumentasi KPM)

ASKARA - Indonesia memiliki beragam seni dan budaya yang unik. Seperti halnya Kota Cirebon yang populer dengan tari topeng. Terdapat lima jenis tari topeng yang kental adat dan sejarahnya. 

Anggota Komunitas Perempuan Menari (KPM) Reitha F. Hanividya menyampaikan, tari topeng hingga kini dikembangkan menjadi pertunjukan di berbagai ajang baik di keraton maupun agenda budaya lain.  

Tari topeng punya lima jenis yaitu Topeng Panji, Topeng Zamba, Topeng Rumyang, Topeng Tumenggung dan Topeng Kelana. 

Topeng Samba menggambarkan karakter wanita yang lembut dan Topeng Kelana dengan khas karakter keras atau gagahan. Materi itu yang dipelajari dalam workshop KPM pada 2 Februari lalu di Kota Cirebon. 

"Intinya kegiatan kali ini bertujuan untuk berwisata, mengenal sejarah dan budaya lokal, serta menambah wawasan dan perbendaharaan tarian Indonesia," ujar Reitha kepada redaksi, Kamis (6/2).

Anggota lain Arke Nurdjatni menyatakan, warisan seni dan budaya daerah di Indonesia melekat pada masyarakatnya, sehingga menjadi ciri khas bagi daerah itu. Demikian juga dengan tari topeng. 

"Tidak bisa dibandingkan karena masing-masing daerah punya keunikannya sendiri," ucap Arke. 

Keunikannya, selain penari mengenakan hiasan penutup kepala atau sobra dan topeng, tarian ini berlatar belakang cerita panji, lengkap dengan iringan gamelan, pelog atau salendro. 

Gerakan tangan dan tubuh yang gemulai serta iringan musik yang didominasi oleh kendang dan rebab. Semula mereka mengaku cukup kesulitan menarikan tari topeng. 

"Selain gerakannya yang enggak mudah untuk kita yang belum pernah, juga saat harus nari pakai topengnya. Semua itu enggak kerasa jadi sulit karena iringan gamelan yang live bikin semangat," jelas Arke.

Filosofi lima tari topeng tersebut yaitu pertama Topeng Panji yang menggambarkan sucinya seorang anak baru lahir. Gerakannya halus dan lembut. 

Kemudian Topeng Samba yang menggambarkan ketika manusia masuk dalam fase anak-anak. Gerakannya lincah dan kurang luwes. 

Ketiga adalah Topeng Rumyang penggambaran ketika masuk dalam masa remaja atau masa mencari jati diri. Keempat Topeng Tumenggung dengan gerakan tegas seperti masuk fase dewasa. 

Terakhir adalah Topeng Kelana sebagai bentuk penggambaran keserakahan manusia yang terlalu ambisius. Gerakannya lebih lincah dari jenis tari topeng lainnya.

Komentar