Senin, 17 Juni 2024 | 23:36
COMMUNITY

Lintas Generasi Minati Tari Topeng Cirebon

Lintas Generasi Minati Tari Topeng Cirebon
Workshop Tari Topeng Cirebon (Dokumentasi KPM)

ASKARA - Komunitas Perempuan Menari (KPM) menyelenggarakan workshop Tari Topeng Cirebon pada 1-2 Februari, sebagai wujud tekad terus belajar dan memahami ragam budaya Indonesia.

Tari Topeng Cirebon merupakan kesenian tari asli Cirebon dalam praktiknya menggunakan properti topeng atau kedok. Tari ini memiliki bentuk dan penyajian yang spesifik, sebagai perwujudan atau ekspresi konsep batin yang berhubungan dengan wajah.

Kegiatannya berlangsung di Sanggar Topeng Cirebon Wijaya Kusuma, Desa Bulak, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Sebanyak 60 orang anggota KPM turut meramaikan acara itu.

Anggota KPM Arke Nurdjatni mengatakan, kegiatan itu diikuti oleh lintas generasi dari kawula muda hingga orang dewasa. Animo peserta selama mengikuti kegiatan terus meningkat. 

"Yang kemarin ikut usia 27 di atas 60 tahun. Luar biasa semangatnya dan sangat menikmati suasana sanggar,'' ujar Arke Nurdjatni kepada redaksi melalui sambungan telepon, Rabu (5/2).

Anggota lainnya Reitha F. Hanividya menjelaskan, tari ini masih terus dikembangkan dalam berbagai perhelatan baik di Keraton maupun acara budaya lainnya. Terbagi lima versi berdasarkan wilayahnya dan masing-masing.

"Versi memiliki gaya yang khas, yaitu gaya Slangit, Losari, Indramayu, Gegesik dan Palimanan. Masing-masing gaya punya ciri khas dan keunikan tersendiri," jelasnya. 

Lima versi itu mempunyai jenis tingkatan, tari topeng yang sama, yaitu Topeng Panji, Topeng Samba, Topeng Rumyang, Topeng Tumenggung dan Topeng Kelana. 

Mereka mempelajari Tari Topeng Samba yang menggambarkan karakter wanita yang lembut dan Tari Topeng Kelana dengan khas karakter keras atau gagahan. 

Materi tarian pun langsung didapatkan dari para pelatih Sanggar Kusuma Wijaya Bulak yang sudah dari generasi ke generasi melestarikan tari topeng Cirebon.

Sementara Inu Kertapati selaku pendiri Sanggar Wijaya Kusuma, yang merupakan putra dari almarhum Sudjana Arja maestro Tari Topeng Cirebon. 

Seringkali diutus keluar negeri, untuk menampilkan tari nusantara menyampaikan apresiasinya terhadap KPM. Telah menyiapkan tekad belajar bersama komunitas sanggarnya.

"Harapannya untuk sesama pecinta budaya Nusantara untuk selalu semangat dalam melestarikan budaya terutama seni tari tradisional," kata Inu Kertapati. 

Dari hasil workshop Tari Topeng Cirebon, terpilih tiga peserta workshop terbaik dari masing-masing jenis topeng kelana dan topeng samba dan mendapat hadiah sebagai bentuk Apresiasi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Parekraf.

Komentar