Kamis, 02 Mei 2024 | 18:39
FILM

Susi Susanti: Love All, Film Biopik Menginspirasi dan Nasionalis

Susi Susanti: Love All, Film Biopik Menginspirasi dan Nasionalis

JAKARTA  Film yang berkisah terkait perjalanan dan perjuangan hidup seorang legenda bulutangkis Indonesia, Susy Susanti dengan judul 'Susi Susanti - Love All' akan segera tayang pada 24 Oktober 2019 mendatang.

Jika dilihat dari tanggal penayangan, hanya kurang empat hari dari peringatan Hari Sumpah Pemuda yang jatuh setiap 28 Oktober. Lantas, apakah ada pesan tersirat yang ingin disampaikan khusus untuk pemuda Indonesia?

Dalam acara konferensi pers dan peluncuran official trailer 'Susi Susanti - Love All' pada Rabu (18/09/2019) di Metropole XXI, Cikini, Jakarta, Susy Susanti sebagai inspirator utama dalam film ini pun menjawab.

"Tanggal tayang film yang berdekatan dengan Hari Sumpah Pemuda menjadi suatu momentum yang pas dalam penyampaian pesan film 'Susi Susanti - Love All' ini. Semoga pemuda dan bakat-bakat potensial Indonesia yang menonton ini bisa menjadikan ini sebuah inspirasilah," ujar Susi.

"Bahwa memang kita ini adalah Indonesia, dan diharapkan film ini bisa menumbuhkan rasa bangga sebagai satu bangsa, yakni bangsa Indonesia," sambungnya.

Pemeran Susy Susanti dalam film tersebut, yakni Laura Basuki mengaku sangat bangga dan senang bisa berkontribusi dalam projek besar perfilman Indonesia ini.

"Suatu kehormatan untuk saya bisa memerankan Susy Susanti.  Dengan kerja sama tim yang luar biasa, semoga film ini bisa diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia," tutur Laura dengan antusias.

Senada dengan sang lawan main, Dion Wiyoko yang berperan sebagai Alan Budikusuma selaku suami Susy Susanti dan juga legenda bulutangkis Indonesia berharap film ini bisa memberikan dampak positif kepada khalayak luas.

"Membanggakan sekali bisa terlibat di film dan proyek besar ini, khususnya saya yang memerankan Ko Alan."

"Ini merupakan tantangan yang berat, semoga saja ketika filmnya sudah keluar hasilnya bisa dinilai maksimal, Amin," pungkas Dion sembari tersenyum lebar.

Sinematografi dan Tone Warna Yang Ciamik

Sinematografi dan tone warna yang seirama dalam film ini juga salah satu yang mencuri perhatian. Sim F berhasil menampilkan suasana 80an dan 90an, mulai dari gaya rambut, pakaian, ruko, toko dan kendaraan seperti mobil dan motor yang benar-benar vintange. Paling menggemaskan saat Susi dan Alan berkunjung ke restoran Trio menyantap Ciapo.

Ada beberapa detil yang dilupakan dalam film ini. Bulu mata ibu Susi untuk ukuran tahun 80an rasanya kurang pas, kemudian untuk aksen Sunda dan Jawa dari beberapa pemain kurang meyakinkan dan ada adegan yang terasa awkward, pada saat diari Susi diambil. Walau begitu film ini masih asyik  ditonton. 

Susi Susanti Love All merupakan sebuah film biopik yang menginspirasi dan nasionalis. Kita diajak melihat perjuangan sang legenda bulu tangkis dan gonjang-ganjing politik pada era tersebut. Para cast tampil solid, terutama Laura Basuki dan Dion Wiyoko. Dengan sinematografi yang ciamik, kamu dibawa bernostalgia di masa kejayaan bulu tangkis.

 

Komentar