Jumat, 26 April 2024 | 19:05
NEWS

Ribuan Relawan Dilatih dan Diprioritaskan untuk Penanganan Medis

Ribuan Relawan Dilatih dan Diprioritaskan untuk Penanganan Medis
Sejumlah calon relawan mengantre untuk melakukan tes kesehatan di Kompleks Wisma Atlet Kemayoran. (Antara)

ASKARA - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Wabah Corona (Covid-19) terus menerima relawan yang siap membantu menangani pasien terkait virus corona. 

Jumlah relawan telah mencapai lebih dari 8.500 orang yang akan lebih banyak jika digabungkan dengan relawan dari sejumlah kementerian.

"Data terakhir relawan yang terdaftar per tanggal 29 Maret 2020 ada 8.763 relawan. Di mana 1.901 relawan dengan kualifikasi relawan medis dan 6.862 relawan non medis," jelas Koordinator Relawan Gugus Tugas Andre Rahardian melalui live streaming di Graha BNPB, Jakarta Timur, Senin (30/3). 

Data tersebut merupakan yang terdaftar melalui gugus tugas yang nantinya akan digabungkan dengan memasukkan data relawan yang terdaftar di sejumlah kementerian. Yang jika dihitung mencapai puluhan ribu orang. 

"Kementerian Kesehatan sekitar empat ribu orang dan juga relawan yang terdaftar di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sekitar 15 ribu orang," kata Andre. 

Saat ini prioritas pemanggilan dan pengerahan relawan adalah untuk membantu kegiatan medis dan dikumpulkan dalam kegiatan yang dibuat Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (BPPSDMK) Kementerian Kesehatan.

"Akan dilalui dalam melakukan proses training, sertifikasi dan akan memulai tugas saat ada permintaan dari rumah sakit-rumah sakit. Baik rumah sakit rujukan maupun rumah sakit darurat yang diadakan di seluruh Indonesia," jelas Andre.

Relawan medis saat ini menjadi priotitas utama. Kemudian juga disiapkan relawan non medis yakni terkait dengan pengelolaan rumah sakit, distribusi logistik. Nantinya segera diaktifkan bersama dengan gugus tugas yang ada di BNPB. 

Pihaknya juga saat ini telah banyak menerima bantuan untuk disalurkan baik dalam bentuk dana maupun pangan. Bantuan akan salurkan kepada tenaga kesehatan yang ada di rumah sakit yang menjadi gugus terdepan dari penanganan wabah corona. Hal ini juga sebagai bentuk menjaga kondisi kesehatan dan vitalitas dari para tenaga kesehatan.

Selain itu, Andre juga mengimbau agar antusiasme bantuan baik secara mandiri maupun kelompok yang memberikan sumbangan alat pelindung diri (APD) dan makanan kepada rumah sakit untuk melaporkan apa yang sudah dikerjakan maupun rencana pembagian. Dengan mendaftar dan menginformasikannya kepada website BNPB.

"Sehingga semua terdata dan kami bisa mengalokasikan sumber daya baik yang dilakukan secara mandiri maupun yang akan dikoordinasikan dengan BNPB secara tepat dan tidak mubazir. Di mana banyak bantuan yang sudah diberikan hal ini dapat disampaikan melalui desk relawan," demikian Andre. 

Komentar