ASKARA – Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus dengan mendatangi Kedutaan Besar Tahta Suci Vatikan di Jakarta, Rabu siang (24/4). Kedatangan GAMKI dipimpin oleh Sekretaris Umum Alan Christian Singkali, bersama sejumlah perwakilan pemuda lintas iman, dan diterima langsung oleh Duta Besar Tahta Suci Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Piero Pioppo.

Dalam pernyataan tertulis yang diterima askara.co, jajaran Pengurus Pusat GAMKI mengungkapkan rasa kehilangan yang mendalam atas wafatnya pemimpin umat Katolik dunia tersebut. Paus Fransiskus dinilai sebagai sosok spiritual yang mengajarkan cinta kasih, kesederhanaan, kerendahan hati, serta keberanian moral dalam menghadapi ketidakadilan.

“Paus Fransiskus bukan hanya pemimpin umat Katolik sedunia, melainkan juga nabi zaman ini, suara kenabian yang menembus batas agama, bangsa, usia, dan status sosial,” ungkap pernyataan tersebut.

GAMKI juga mengenang pengalaman berharga ketika dapat berjumpa langsung dengan Paus Fransiskus di Vatikan pada Agustus 2024 lalu. Momen tersebut disebut sebagai tonggak sejarah spiritual dalam gerakan pemuda lintas agama Indonesia.

“Perjumpaan itu adalah pengingat bahwa iman yang hidup harus berdialog, berjalan bersama, dan merawat dunia,” lanjut GAMKI.

Dalam pandangan GAMKI, kepemimpinan Paus Fransiskus telah menggugah dunia dengan narasi kelemahlembutan yang kuat, menggantikan simbol-simbol kekuasaan yang kaku. Kepemimpinan yang ia tunjukkan, kata GAMKI, lahir dari keberanian untuk mengakui luka dan membagikan harapan kepada sesama.

Ketua Umum GAMKI, Sahat Marin Philip Sinurat, melalui pernyataan resminya juga menegaskan bahwa meski merasa kehilangan, GAMKI percaya warisan spiritual Paus Fransiskus akan terus hidup dan bertumbuh di hati generasi muda.

“Ia telah menanamkan benih keberanian, keadilan, dan cinta kasih. Benih itu akan tumbuh menjadi pohon-pohon peradaban baru yang menjunjung damai dan martabat manusia,” tandas GAMKI.