Revo Marty: Musisi, Sutradara, dan Produser Multitalenta

ASKARA - Revo Marty, atau yang dikenal dengan nama asli Revolbert Martino, adalah sosok multitalenta di industri hiburan Indonesia. Tidak hanya sebagai musisi, ia juga dikenal sebagai sutradara, produser, dan penulis lagu yang sarat prestasi. Revo memulai karier di dunia musik pada tahun 2012 dengan merilis album debutnya berjudul Realize di bawah naungan Royal Prima Musikindo. Hingga saat ini, ia telah menghasilkan enam album, termasuk Sunshine yang dirilis pada 2021. Selain karier solonya, Revo juga sempat membentuk grup trio bernama Oldskul pada tahun 2013.
Berbicara tentang latar belakang musiknya, Revo mengungkapkan bahwa hobi bermusiknya diwarisi dari keluarga ibunya yang berasal dari Manado. Meski kedua orang tuanya bukan seniman, Revo tumbuh dalam lingkungan yang mencintai musik. "Kakek-Nenek dari keluarga Mama memang hobi musik," ujarnya saat diwawancara pada Rabu (17/10).
Sejak masa sekolah, minat Revo terhadap musik terus berkembang. Alumni Universitas Atma Jaya Jakarta ini mulai menulis lagu sejak 2004, dan pada 2005, ia mendirikan sebuah studio musik di kawasan Senen, Jakarta Pusat. Pengalamannya di studio ini menjadi langkah awal bagi Revo untuk memahami dunia rekaman dan produksi musik. Tak hanya itu, ia juga pernah menjadi pengarah vokal untuk grup JKT48 dan acara iClub48 di NET TV.
Pada perjalanan kariernya, Revo kemudian mendirikan rumah produksi independen bernama Ravensome Production (RVSM), di mana ia memproduksi sendiri albumnya serta membantu artis-artis baru dengan menjadi produser dan penulis lagu. Selain dunia musik, Revo juga mengejar passion-nya di bidang perfilman. Kecintaannya terhadap film sudah ada sejak kecil, dan ia sempat membuat film pendek berjudul Fiksi Nyata pada masa kuliahnya di Atma Jaya.
Revo yang juga merupakan alumni New York University Tisch School of the Arts ini mulai serius menggeluti dunia penyutradaraan setelah menyelesaikan studinya di Amerika Serikat. Ketika kembali ke Indonesia pada masa pandemi, Revo kembali berkarya dengan memproduksi beberapa film pendek yang berhasil masuk ke festival film. Salah satu film karyanya, Satu Masa Indah, ditayangkan di platform Visinema dan film lainnya berjudul Hening, yang bertema kesehatan mental, juga mendapatkan perhatian.
Latar belakang pendidikan Revo dalam bidang psikologi pendidikan turut memengaruhi tema-tema yang ia angkat dalam karya filmnya. Revo menekankan pentingnya memahami perilaku manusia dalam menciptakan sebuah film yang kuat. Ia berencana untuk membuat film layar lebar dengan tema kesehatan mental dalam waktu dekat.
Meski sukses di berbagai bidang, Revo tetap ingin menyeimbangkan semua profesinya sebagai musisi, produser, sutradara, dan penulis. Selain menulis lagu, Revo juga pernah menerbitkan dua buku antologi berjudul Hope (2020) dan Tridasa Rajani (2021). Pada November 2024, Revo akan merilis album kolaborasi bersama musisi Jepang, Hannah Warm, berjudul Into the Distance yang akan diluncurkan di Jepang. Ini menjadi kolaborasi ketiganya dengan Hannah Warm.
Proyek terbaru Revo di dunia penyutradaraan adalah video klip Angan-Angan dari penyanyi Puci Octaviani, yang dirilis pada Oktober 2024. Ia juga sedang mengerjakan video klip Last Right One dari Uap Widya, yang akan ditayangkan sebagai film pendek di platform digital akhir tahun ini. Revo juga sedang mempersiapkan debutnya sebagai sutradara film layar lebar setelah sebelumnya sukses menyutradarai film panjang eksperimental berjudul The Candidates in the Den of Thieves.
Dalam wawancaranya, Revo juga membahas mengenai teknologi yang semakin berkembang di dunia seni, termasuk artificial intelligence (AI). Menurutnya, AI bukanlah ancaman bagi para seniman, melainkan alat yang dapat mempermudah proses kreatif. "AI bisa mempermudah banyak hal, tapi kita juga harus tetap memiliki pandangan dan pijakan sendiri dalam berkarya," ungkap Revo.
Dengan segala prestasinya di dunia musik dan perfilman, Revo Marty membuktikan dirinya sebagai seniman multitalenta yang terus bereksplorasi dan berkarya tanpa henti.
Komentar