Kamera Trap Rekam Macan Tutul dan Macan Kumbang di Jalur Pendakian Gunung Gede Pangrango
ASKARA - Rekaman kamera trap yang menunjukkan keberadaan macan tutul dan macan kumbang di jalur pendakian Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) berhasil menarik perhatian banyak orang, khususnya para pendaki. Rekaman tersebut diunggah oleh akun Instagram resmi Balai Besar Taman Nasional pada Sabtu, 25 Mei 2024, dan menjadi viral di kalangan netizen.
Menanggapi rekaman tersebut, para pendaki diminta untuk tidak cemas ataupun mempermasalahkan keberadaan macan tutul jawa (Panthera pardus melas) di TNGGP. Menurut Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Sapto Aji, jenis kucing besar ini jarang menyerang manusia. Dia menekankan bahwa pendaki cukup menghindari kontak mata, tetap tenang, dan tidak melakukan gerakan tiba-tiba jika berpapasan dengan satwa tersebut.
Sapto Aji menjelaskan bahwa lokasi rekaman yang didapat sebenarnya jauh dari jalur pendakian utama. “Kita mengimbau para pendaki untuk tetap tenang dan tidak panik. Kehadiran macan tutul ini sebenarnya bukan ancaman serius jika kita bisa bersikap bijak dan tidak memancing interaksi,” ujarnya.
Selain itu, Sapto juga mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan di kawasan pendakian. Salah satu cara yang efektif untuk mencegah macan tutul mendekat adalah dengan tidak membuang sampah sembarangan, khususnya sisa makanan. “Sampah sisa makanan bisa menarik perhatian macan tutul untuk mendekat ke jalur pendakian. Ini yang harus dihindari. Pendaki harus disiplin dalam membuang sampah pada tempatnya,” tambahnya.
Keberadaan macan tutul jawa dan macan kumbang di TNGGP sebenarnya menunjukkan bahwa ekosistem di kawasan tersebut masih terjaga dengan baik. Kehadiran predator alami seperti mereka adalah indikator positif bagi kelestarian alam di kawasan taman nasional. Namun, hal ini juga berarti pendaki harus lebih berhati-hati dan selalu mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh pihak taman nasional.
Dalam menghadapi situasi bertemu macan tutul, pendaki disarankan untuk selalu berjalan berkelompok dan menghindari mendaki sendirian. Dengan berjalan berkelompok, risiko bertemu dan merasa terancam oleh macan tutul bisa diminimalisir. Selain itu, pendaki sebaiknya menghindari mendaki pada waktu-waktu tertentu seperti senja dan malam hari, ketika macan tutul lebih aktif mencari makanan.
Sapto juga menambahkan bahwa pihak taman nasional terus memantau keberadaan satwa liar melalui kamera trap untuk memastikan keamanan dan kelestarian lingkungan. Mereka berkomitmen untuk memberikan informasi terbaru dan edukasi kepada para pendaki agar mereka dapat menikmati keindahan alam dengan aman.
Dengan mengikuti imbauan dan aturan yang ada, para pendaki dapat menikmati keindahan alam Taman Nasional Gunung Gede Pangrango tanpa rasa khawatir. Pendakian yang aman dan nyaman bisa terwujud dengan kerjasama semua pihak, termasuk pendaki yang selalu menghormati alam dan satwa liar di dalamnya.
Komentar