Minggu, 28 April 2024 | 15:14
NEWS

Pengalaman Inspiratif Prof Sukandi Sebagai Pensiunan Guru Besar Fateta IPB

Pengalaman Inspiratif Prof Sukandi Sebagai Pensiunan Guru Besar Fateta IPB
Prof Sukandi (Dok IPB)

Oleh: Arsalan Rafi Alviandi
Mahasiswa IPB

ASKARA - Sukandi Sukartaatmadja merupakan seorang dosen kelahiran Jakarta pada tanggal 16 November 1943. Bapak Sukandi saat ini sedang aktif mengajar di IBI Kesatuan sebagai Guru Besar dan Sekolah Vokasi IPB sebagai dosen perkuliahan. Beliau juga memiliki peran yang sangat banyak di IPB dalam pengembangan Fakultas Teknologi Pertanian IPB

Prof Sukandi memiliki banyak sekali gelar dan telah melewati banyak pengalaman hidup.
Gelar yang didapat yaitu S1 Mekanisasi Pertanian Fatemeta IPB, S2 Teknik Pertanian Fateta IPB dan S3 University of Tokyo jurusan Biological and Enviromental Engineering. Pengalaman hidup yang paling berat dilewati saat masa muda ketika sang ibu meninggal saat masih sekolah SMA di Bandung.

Perjalanan hidup Prof Sukandi cukup berat saat menimba ilmu mulai dari Jakarta, Bandung sampai ke Bogor. Menempa ilmu saat kondisi keluarga sedang tidak baik-baik menjadikan motivasi supaya selalu berikhtiar dan berkerja keras untuk masa depan. Menikah dengan istrinya saat masih menjadi mahasiswa tahun pertama di IPB.

**Perjalanan Karir Prof Sukandi**

Karir Prof Sukandi bermula dari di Fatemeta IPB pada tahun 1971. Melakukan banyak proyek tentang Transmigrasi, Penelitian Kelayakan Perkebunan, Studi Tata Air Tanah dan Pembukaan Lahan Alang-Alang. Proyek-proyek yang dilakukan mulai dari tahun 1971 hingga 1983. Pada tahun 1983 menyelesaikan studi di pasca sarjana IPB Teknik Pertanian sekaligus dengan proyek Wageningen yang mendanai studi Prof Sukandi oleh Nuffic

Pada tahun 1977-1978 menyelesaikan studi diploma di Bari yaitu Bari Institute for Mediteranean Country dan mendapat ijazah Post Graduate Diploma Irigation Engineering. Dia merupakan lulusan Angkatan Pelopor (APEL) dosen Fateta IPB dan ikut serta pada proyek Sejuta Ha Pembukaan Lahan Gambut di Kalimantan pada tahun 1983. Pada tahun 1984 menjadi Kepala Staf Tata Usaha Fateta IPB.

Pada tahun 1991-1994 Prof Sukandi menjadi Konsultan di Proyek ADB yaitu ISSP 2 di Kendari. Dia juga mengikuti kegiatan RUBRD proyek kerja sama IPB dengan University of Tokyo di Bogor yaitu Cidanau pada tahun 1997-2002 dalam rangka penyelesaian studi Doktor. Banyak proyek yang dikerjakan sebagai ASN dan dedikasinya untuk Fateta IPB.

Prestasi dan Karya Prof Sukandi

Prof Sukardi menerbitkan sebuah buku bersama Dekan Fateta saat itu Prof Soedodo
Hardjoamidjojo, dengan judul “Teknik Pengawetan Tanah & Air” pada tahun 1984. Pendidikan yang ditempuh saat di Tokyo terutama mendapat gelar Doktor (Ph.D) menjadi bentuk kerjasama IPB dengan University of Tokyo dalam penelitian Pengunaan Bahan Organik untuk Mengurangi Erosi dan Aliran Permukaan di Leuwikopo

Pada tahun 2007 mendapatkan gelar Guru Besar (Professor) dari IPB pada bidang Teknik Konservasi Tanah dan Air jurusan Teknik Pertanian Fateta IPB. Dia juga berpatisipasi pada pembukaan program Diploma Teknik Pendayagunaan Lahan dan Air sebagai sekretaris. Hal tersebut menjadikannya meraih gelar sebagai Doctor of Philosophy.

Fakultas Teknologi Pertanian memiliki 4 departemen yaitu Teknik Mesin dan Biosistem, Ilmu Teknologi Pangan, Teknologi Industri Pertanian, Teknik Sipil dan Lingkungan. Prof Sukandi memiliki peran di departemen Teknik Sipil dan Lingkungan yaitu sebagai salah satu pencetus jurusan tersebut. Departemen ini akhirnya di resmikan pada tahun 2008 yang di ketuai Prof Asep Safei.

Peran Prof Sukandi di IPB semasa aktif

Peran Prof Sukandi saat masih di IPB yang paling berpengaruh saat tahun 2008 mencetuskan departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, sehingga departemen yang dimiliki oleh Fateta bertambah menjadi 4 departemen. Saat itu, Prof Sukandi tidak lama setelahnya pensiun dari IPB pada tahun 2008 dan dinobatkan sebagai Guru Besar.

Prof Sukandi pensiun di tahun 2008 setelah 37 tahun lamanya menjadi tenaga pendidik di IPB sejak tahun 1971. Banyak sekali peran yang mempengaruhi perkembangan Fateta IPB mulai dari kerjasama IPB dengan University of Tokyo pada tahun 1985 yang semula kantornya di Gunung Gede pindah ke Kampus IPB Dramaga. Gedung baru Fateta saat itu merupakan bentuk kerjasama tersebut yang dinamakan JICA.

Peran lainnya yaitu menjadi Kepala Tata Usaha Fakultas Teknologi Pertanian pada tahun 1985 dan sampai saat ini masih mengajar di Sekolah Vokasi IPB sebagai dosen perkuliahan PPLH dan Mekanisasi Pertanian serta menjadi Dosen Pembimbing tugas akhir mahasiswa. Status pekerjaan saat ini masih aktif mengajar di IBI Kesatuan sebagai Guru Besar dan Sekolah Vokasi IPB sebagai dosen perkuliahan saja.

 

Komentar