Selasa, 30 April 2024 | 00:57
COMMUNITY

Politisi Demokrat: Saya Datang untuk Melayani Bukan Dilayani

Politisi Demokrat: Saya Datang untuk Melayani Bukan Dilayani
Caleg Partai Demokrat (Dok Manara)

ASKARA - Sebab Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani dan untuk memberikan nyawanya menjadi tebusan bagi banyak orang.

Pernyataan Injil Matius, pasal 20, ayat 28 itu dikutip Calon Anggota DPR-RI dari Partai Demokrat, Dapil DKI Jakarta III, Ir. FA. Manara Lodewijk Hutapea dengan merinci ajaran Yesus Kristus tentang pentingnya pelayanan tanpa pamrih bagi seorang wakil rakyat jika duduk di kursi parlemen sebagai contoh bagi para pengikut-Nya. Minggu (28/1).

"Menurut ajaran Gereja Katolik, menjadi pemimpin yang baik harus melibatkan prinsip-prinsip moral dan etika. Hal-hal seperti kejujuran, keadilan, kasih sayang, dan pelayanan kepada sesama merupakan nilai-nilai yang ditekankan," kata Manara, Caleg nomor urut 5 dari daerah pemilihan Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu. 

Selain itu, lanjutnya, para   pemimpin atau wakil rakyat Katolik diharapkan untuk memiliki kesediaan untuk mendengarkan dan memahami kebutuhan orang lain, serta memimpin dengan rendah hati dan tanggung jawab. Doa dan spiritualitas juga dianggap penting dalam menginspirasi dan membimbing tindakan pemimpin.

"Sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang mewakili unsur Katolik, penting untuk memperhatikan beberapa hal, seperti moralitas dan etika dengan berpegang teguh pada nilai-nilai moral dan etika yang sesuai dengan ajaran Katolik dalam mengambil keputusan dan menjalankan tugas sebagai wakil rakyat.

Jika terpilih sebagai anggota dewan, Manara akan fokus pada keadilan sosial, dengan mengupayakan kebijakan yang mendukung kesejahteraan masyarakat, terutama mereka yang lebih rentan dan membutuhkan perlindungan.

 "Saya akan bersikap konsisten dalam mendukung kebijakan yang melindungi hak hidup, mulai dari konsepsi hingga akhir kehidupan dan akan melayani dengan tulus, mendengarkan kebutuhan rakyat, dan berusaha memecahkan masalah yang dihadapi oleh komunitas," kata salah satu Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Katolik Indonesia ini.

Manara pun akan aktif terlibat dalam dialog dan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mencapai keputusan yang adil dan bermanfaat bagi semua warga, tanpa memandang perbedaan keyakinan, dan mendukung menciptakan kebijakan pendidikan yang berkualitas dan melindungi nilai-nilai keluarga sesuai dengan ajaran Katolik yang dianutnya.

"Saya akan berjuang untuk menciptakan kebijakan yang mendukung kesejahteraan sosial, termasuk hak-hak pekerja, pendidikan, dan akses layanan kesehatan karena ini adalah tanggung jawab saya sebagai wakil rakyat," kata Manara, alumni Asrama Vincentius Putra Jakarta.

 

 

Komentar