Selasa, 30 April 2024 | 07:24
NEWS

Simulasi Hanya Cantumkan 2 Paslon Pilpres, Guspardi Gaus: KPU Lakukan Pelanggaran

Simulasi Hanya Cantumkan 2 Paslon Pilpres, Guspardi Gaus: KPU Lakukan Pelanggaran
Anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus

ASKARA – Anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus menyayangkan simulasi surat suara Pilpres 2024 yang hanya berisi dua pasangan calon.

Padahal, sebut Guspardi, capres-cawapres pemilihan presiden 2024 akan diikuti oleh tiga pasangan calon

"Seharusnya, surat suara simulasi dibuat sesuai dengan jumlah peserta pasangan calon  Pilpres yang akan bertarung pada pemilu 2024," kata Guspardi kepada para wartawan, Kamis (4/1)

Menurut Guspardi, kegiatan simulasi pilpres yang hanya menampilkan dua paslon atau dua kotak paslon capres dan cawapres merupakan bentuk keteledoran dan memperlihatkan lemahnya pengawasan KPU sebelum contoh surat suara dikirim atau didistribusikan ke KPUD seluruh Indonesia.

Politisi PAN yang kembali maju sebagai Caleg DPR RI Dapil Sumbar 2 no urut 2 itupun menilai KPU RI mestinya melakukan cek and ricek sebelum mengirimkan contoh surat suara yang akan digunakan KPUD dalam melakukan simulasi pemilihan presiden-wapred di berbagai daerah Indonesia.

"Untuk itu, imbau Guspardi, KPU harus bergerak cepat dengan  memerintahkan kepada KPUD di daerah untuk segera menghentikan pelaksanaan simulasi pemilihan presiden yang menampilkan contoh surat suara hanya dua paslon.

Selanjutnya, tutur Guspardi, contoh kertas suara mesti dicetak ulang dengan menampilkan tiga pasang calon presiden dan wakil presiden.

"Dengan catatan surat suara yang dirancang khusus untuk keperluan simulasi, sehingga tidak menggunakan simbol, warna dan unsur lain yang melekat pada peserta pemilu yang sesungguhnya. Kemudian baru melakukan kembali simulasi di berbagai daerah yang di koordinir oleh KPUD," terang Guspardi.

Sementara itiu, kepada Baswaslu RI, Anggota Baleg DPR RI ini berharap untuk melakukan penelusuran terkait kejadian ini.

"Perlu penelusuran yang teliti, apakah kejadian ini murni keteledoran atau kekhilafan seperti yang diungkapkan KPU, atau malah terdapat  potensi pelangaraan yang dilakukan KPU. Bawaslu penting melakukan investigasi lebih cermat dan teliti," tukas Guspardi.

"Bagaimanpun, semua pihak berharap kegiatan simulasi yang bertujuan memberikan pendidikan dan pemahaman baik kepada PPS dan PPK ataupun masyarakat tentang bagaimana tata cara memilih yang benar dalam rangka mendukung kesuksesan pelaksanaan pemilu 2024," pungkas Guspardi Gaus.

Sebelumnya, KPU RI buka suara terkait contoh surat suara pilpres dua pasangan calon yang digunakan untuk simulasi lantaran terjadi karena faktor ketidaksengajaan

"Telah terjadi human error yang tidak disengaja, tidak ada motif lainnya, kecuali memang kekhilafan yang terjadi," kata Ketua Divisi Teknis KPU RI Idham Holik kepada wartawan, Rabu (3/1).

Komentar