Senin, 29 April 2024 | 21:32
NEWS

Curhatan Mantan Protokol Gus Ipul: Relawan Tidak Diurus! Bisa Jadi Gerbong Kosong

Curhatan Mantan Protokol Gus Ipul: Relawan Tidak Diurus! Bisa Jadi Gerbong Kosong
Waliyul Hakim

ASKARA – Sebuah anomali terjadi ketika secara tiba-tiba ribuan relawan yang membantu Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul dalam setiap Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur kembali dihidupkan. Sebab, dalam berbagai curhatan mantan relawan Gus Ipul menegaskan kalau kondisi para relawan selama ini tidak pernah diurus.

Gerakan relawan Gus Ipul yang tiba-tiba muncul kembali di permukaan untuk membantu pemenangan Paslon 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bisa menjadi pepesan kosong. Pasalnya, mantan relawan Gus Ipul tidak pernah diurus dan kini dipaksa untuk berjuang kembali di pertarungan politik akar rumput.
 
Mantan protokol Gus Ipul pada Pilgub Jatim 2018, Waliyul Hakim menuturkan, sejak dulu Gus Ipul itu tidak punya gerbong relawan. Makanya agak aneh kalau ada relawan Gus Ipul saat ini.

Sebab, ketika dulu maju menjadi Calon Gubernur Jatim, relawan yang deklarasi itu orangnya Pakde Karwo dan relawan Jokowi. Serta sebagian yang dukung karena ada Mbak Puti Kader PDIP. 

“Itu pun dicoba didekati dan hanya deklarasi saja tanpa tindak lanjut menjadi kordinator atau pemenangan tiap TPS,” kata Hakim, Selasa (2/1). 

Hakim melanjutkan, dirinya juga ragu dengan loyalitas relawan Gus Ipul. Sebab, kekalahan Gus Ipul pada Pilgub Jatim 2018 sudah cukup menjadi bukti ribuan relawan itu hanya klaim-klaiman saja dan tidak jelas struktur keberadaannya di tingkatan basis. 
 
"Lha pas Pilgub 2018 saja relawan Gus Ipul hanya gerbong kosong tanpa penumpang," kata Hakim. 

Hakim menegaskan, dirinya ragu melihat realitas kalau Gus Ipul tidak cakap dalam soal merawat relawan, sehingga mereka enggan membantu Gus Ipul lagi. 

"Padahal beliau sudah berada di posisi strategis dengan menjadi wakil dari Soekarwo selama dua periode. Mungkin setelah beliau menang Pilgub 2008 dan 2013, para relawan tidak dirawat sehingga semburat," tutur Hakim. 

Makanya, ketika ada relawan Gus Ipul kembali muncul dan ingin membantu Prabowo-Gibran di Pilpres 2024, hal itu ia nilai sangat lucu. 

Dikatakannya, haruslah ada yang menelisik terlebih dahulu keberadaan dan jumlah pastinya relawan tersebut. 

"Jadi kalau sekarang tiba-tiba relawan Gus Ipul muncul lagi untuk paslon pilpres tertentu, terus terang saya tidak yakin. Jadi sekarang saya sanksi kalau buat relawan sampai di TPS. Janjinya kan ratusan ribu tapi kayaknya gerbong kosong saja sih, kayak Pilgub 2018 lalu,” jelas Hakim.

Kendati demikian, Haki. mengatakan hal tersebut merupakan hak Gus Ipul sebagai warga negara yang dilindungi konstitusi. 

Namun, Hakim mengganggap pendapannya tersebut patut menjadi bahan pertimbangan agar publik tidak hanya melihat dari salah satu sisi saja. 

"Tapi ya nanti dilihat saja pembuktiannya seperti apa. Hak beliau untuk membuat desain dan gerakan politik. Meskipun sebenarnya, status beliau sebagai Sekjend PBNU mestinya bisa mengayomi semua kelompok. Bukan malah dulinan dewe," tuntas Waliyul Hakim.

Komentar