Senin, 29 April 2024 | 05:37
COMMUNITY

Driver Ojol Sampaikan Keluh Kesah ke Ervinna Caleg Partai Ummat Dapil 2, Cilincing, Koja dan Kelapa Gading

Driver Ojol Sampaikan Keluh Kesah ke Ervinna Caleg Partai Ummat Dapil 2, Cilincing, Koja dan Kelapa Gading
Driver Ojol sampaikan jeluh kesah ke Ervinna Caleg Partai Ummat Dapil 2, Cilincing, Koja dan Kelapa Gading (Dok Hersunu)
ASKARA - Seharusnya uang negara diprioritaskan untuk masyarakat yang kurang mampu, salah satunya dengan menurunkan harga beberapa jenis BBM, karena yang selama ini dapat disubsidi akan mengalami penyesuaian .
 
Hal itu disampaikan Ervinna, Caleg nomor urut 8 dari Partai Ummat ketika bertemu sejumlah driver ojek online (Ojol), Jumat (1/12).
 
Wanita yang pernah menjadi host di acara Mata Langit berharap harga BBM dapat diturunkan, dikarenakan driver ojol yang setiap harinya harus menghabiskan banyak bensin untuk berkeliling mencari penumpang.
 
"Pemerintah seharusnya mampu melakukan perbaikan dengan melakukan pembatasan dan pengawasan serta memberikan subsidi BBM, karena kebijakan subsidi BBM juga perlu dikelola secara bijak untuk menghindari penyalahgunaan dan untuk mendukung transisi menuju energi yang lebih berkelanjutan, sehingga penyalahgunaan dapat diminimalisir tanpa perlu menaikkan harga BBM," ujar Ervinna jebolan Broadcast JICBS, kelahiran 1980, warga Rawa Badak.
 
Menurut Rifal, salah satu driver Ojol yang ditemui Ervinna di sekitar RS Pelabuhan, Jakarta Utara, jika harga BBM naik akan berdampak pada daya beli masyarakat yang akan menurun. Dan jika harga bensin mahal, ojol lebih memilih berdiam di tempat atau di pangkalan jadi tidak harus berkeliling, yang bisa menghabiskan bensin.
 
Sementara pengemudi ojol lainnya, Ahmad Supandi, menyoroti pekerjaan ojol yang saat ini tidak lagi menjanjikan, karena konsumen yang selama ini menggunakan ojek online akan beralih ke transportasi lain dikarenakan akibat kenaikan tarif.
 
"Hal ini akan membuat pengendara Ojol sulit mendapatkan orderan dari pelanggan, pelanggan kabur, sepi orderan lantaran tarif ojol dinaikkan," keluh Ahmad Supandi.
 
"Dengan adanya tranportasi Jaklingko, membuat driver ojol sepi penumpang, dikarenakan penumpang lebih memilih Jaklingko," timpal Muhammad Ashar.
 

Komentar