Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52
NEWS

Kajian Kitab La Tahzan, Prof. Rokhmin Dahuri: CEO Facebook Mark Zuckerberg Kagumi Ilmuwan Muslim

Kajian Kitab La Tahzan, Prof. Rokhmin Dahuri: CEO Facebook Mark Zuckerberg Kagumi Ilmuwan Muslim
Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS

ASKARA - Setelah mandek nyaris satu tahun, Majelis Zikir Kebon Sufi melaksanakan kembali kajian kitab La Tahzan bersama Buya Syakur Yasin, Sabtu 19 November 2023.

Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS merasa senang bisa berkumpul dengan warga untuk istigosah rutin yang pimpin oleh Buya Syakur, intlektual dan Kiyai asli Indramayu yang juga seorang akademisi yang luar biasa.

“Saya senang datang pada acara keagamaan, Kita dapat merumuskan pokok-pokok pikiran, ide, atau strategi. Islam atau umat Islam harus berperan penting bagi bangsa dan Negara,” ujar Prof. Rokhmin Dahuri.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Kelautan dan Perikanan era Presiden KH. Abdurrahman Wajid dan Megawati Soekarnoputri tersebut menyampaikan tentang kekayaan laut sebagai rahmat Allah SWT dalam memberikan nikmat yang tak ternilai harganya.

“Bahwa yang membuat Indonesia kaya raya tetapi rakyatnya tetap miskin adalah banyak pejabat yang ikut cawe-cawe (ikut saham kosong). Waktu agreement ikut apa kata perusahaan asing, itu yang kita lawan,” tegasnya.

Maka siapapun yang merasa punya kemampuan, ilmu, ketakwaan dan kecintaan berpolitik harus masuk ke Senayan, jadi menteri atau jadi presiden. “Jadi, jangan pilih orang yang munafik, pembohong, dan pengkhianat,” tandasnya.

Dia juga mengingatkan jangan milih presiden kapitalisme dan komunisme, tapi pilihlah Presiden yang Pancasilais. “Di Amerika sekarang yang namanya pengangguran sudah mencapai 70 persen dan homeless (tunawisma) mencapai 70 persen,” katanya.

“Harusnya kita kembali ke Alquran, bagi calon Presiden harusnya menggunakan surat Al Araf ayat 96, artinya Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya,” kata Wakil Ketua Dewan Pakar MN KAHMI itu.

Hal ini, katanya, sudah terukti sejak Fattuhkh Makkah (Abad 7-17 M) sebelum revolusi industri tahun 1923 dua pertiga dunia praktis menjalankan Islam secara kaffah dan itiba. Bahkan, kata Prof. Rokhmin Dahuri, CEO Facebook Mark Zuckerberg Mengagumi Ilmuwan Muslim.

“Saya heran ada orang-orang yang terlalu mengidolakan saya, padahal saya sangat mengidolakan ilmuwan Muslim Al-Khawarizmi karena tanpa Algoritma dan Aljabar, maka jangan pernah bermimpi ada Facebook, Whats App, BBM, Line, games bahkan komputer,” tutur Prof. Rokhmin Dahuri mengutip Mark Zuckerberg.

Lalu kenapa umat Islam sekarang mundur? Karena kita tidak punya power militer, tidak punya power teknologi dan tidak punya power keuangan. Kita salah menafsirkan Islam, seperti apa yang diajarkan Christiaan Snouck Hurgronje bahwa Islam hanya menjalankan ibadah saja.

“Sejak umat Islam malas menuntut ilmu kemudian konflik internal, banyak sekali melakukan kurafat kita menjadi mundur, dan orang Barat belajar pada kita sebagai kebangkitan kembali kepada ilmu (renaissance) yang diawali 1753. Itu awal revolusi pertama, yang memisahkan gereja dengan agama,” ujar Prof Rokhmin Dahuri.

Prof Rokhmin yang juga sebagai Putra Daerah yang terlahir di Kampung Nelayan Desa Gebang Mekar, Kabupaten Cirebon menyatakan ingin berikhtiar di Cirebon menjadi calon anggota DPR RI. “Saya mohon doa dan dukungan pada 14 Februari 2024, silahkan presidennya siapa saja yang pentingnya anggota DPR RI nya dari Cirebon,” imbuh Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan-RI 2020 – 2024 itu.

Karena, pesannya, jangan sampai Negara kita dimenej oleh orang-orang munafik, orang-orang yang pembohong dan orang-orang pengkhianat, orang-orang yang tidak punya kompetensi yang bodoh memimpin Negara ini.

Menurutnya, kebajikan, kecerdasan, kompetensi tanpai kekuasaan akan lumpuh. “Kalau Indonesia ingin menjadi harusnya di Senayan. Yang jadi Presiden, Menteri, Gubernur harusnya selain orang cerdas, kompetensi, juga orang yang soleh dan solehah,” ujar Prof. Rokhmin Dahuri.

Komentar