Selasa, 30 April 2024 | 07:49
COMMUNITY

Komik 'Ayo Bela Teman Kita' Cara Mahasiswa USU Lawan Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi

Komik 'Ayo Bela Teman Kita' Cara Mahasiswa USU Lawan Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi
Komik 'Ayo Bela Teman Kita' cara mahasiswa USU melawan kekerasan seksual di perguruan tinggi (Dok Dedy Hutajulu)
ASKARA - Laporan terbaru dari Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) telah mengungkapkan peningkatan yang signifikan dalam kasus kekerasan di lembaga pendidikan pada tahun 2023. Dari 12 kasus pada tahun sebelumnya, jumlahnya melonjak tajam menjadi 37 kasus. Lebih mengkhawatirkan lagi, laporan ini mengungkapkan bahwa beberapa pelaku kekerasan adalah guru, dosen, dan tokoh agama yang berperan di dunia pendidikan. Bentuk-bentuk kekerasan seksual yang tercakup dalam laporan ini mencakup pencabulan, percobaan perkosaan, pelecehan verbal, hingga kriminalisasi.
 
Sebagai tanggapan terhadap situasi yang semakin mengkhawatirkan ini, mahasiswa dari Program Studi Antropologi Sosial, Universitas Sumatera Utara (USU), telah bergerak untuk menciptakan solusi yang konstruktif. Mereka telah menciptakan sebuah komik yang bertujuan untuk mencegah kekerasan seksual di kalangan mahasiswa perguruan tinggi. Komik ini diberi judul "Ayo Bela Teman Kita" dan berfungsi sebagai panduan tindakan yang dapat diambil oleh mahasiswa untuk melindungi diri mereka dan teman-teman mereka dari ancaman kekerasan seksual di lingkungan kampus.
 
Proyek ini mendapatkan dukungan pendanaan melalui Program Kreativitas Mahasiswa yang didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Tim mahasiswa di balik komik, dipimpin oleh David Dodi Lumbantobing, berhasil melewati serangkaian seleksi dan kompetisi yang ketat untuk mendapatkan dukungan.
 
Paula Sigiro, anggota tim, menjelaskan bahwa seleksi dan kompetisi internal di USU sangat ketat, dan hanya sedikit proposal mahasiswa mendapatkan pendanaan di tingkat nasional. Tim mereka adalah salah satu dari kurang dari 100 proposal yang berhasil mendapatkan dukungan khusus untuk USU.
 
"Tim ini mengambil pendekatan berbasis data dalam menciptakan komik mereka. Mereka melakukan wawancara dengan berbagai pihak, termasuk mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, dan Satuan Tugas Penanggulangan Kekerasan Seksual di dua perguruan tinggi di Sumatera Utara. Data yang dikumpulkan dari wawancara ini menjadi dasar untuk konten komik mereka," jelas Paula, Sabtu (23/9).
 
Anggota tim lainnya, Cecilia Sitanggang, mengatakan  komik ini dirancang khusus untuk mahasiswa perguruan tinggi. Dalam usahanya untuk menarik perhatian, komik ini menggunakan bahasa yang sesuai dengan kalangan mahasiswa dan menghadirkan figur mahasiswa, termasuk diri mereka sendiri, dalam naratifnya.
 
Sementara, Dr. Fotarisman Zaluchu, SKM, MPH, seorang dosen di Prodi Antropologi Sosial yang membimbing tim ini, mengungkapkan keprihatinannya terhadap permasalahan kekerasan seksual di perguruan tinggi. Ia berharap komik ini dapat memotivasi mahasiswa untuk lebih berani berbicara dan bertindak melawan kekerasan seksual, serta memperkuat rasa solidaritas di antara mereka.
 
"Tim ini memiliki rencana untuk menguji coba komik Ayo Bela Teman Kita dalam waktu dekat di berbagai kelas. Jika uji coba ini sukses, mereka juga akan mengurus hak cipta atas karyanya," katanya.
 
Komik menjadi inisiatif sangat penting dalam upaya mencegah kekerasan seksual di perguruan tinggi dan membantu mahasiswa memahami peran mereka dalam melindungi diri sendiri dan teman-teman mereka dari ancaman yang mengkhawatirkan. Inisiatif seperti ini memperkuat harapan bahwa masyarakat pendidikan dapat bekerja bersama-sama untuk mengatasi masalah yang serius ini. 
 

Komentar