Senin, 29 April 2024 | 08:53
NEWS

Ketum PBNU: Jokowi Telah Menjadi Mitra Setia dan Selalu Mendukung NU

Ketum PBNU: Jokowi Telah Menjadi Mitra Setia dan Selalu Mendukung NU
Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf (int)

ASKARA - Pada Munas Alim Ulama dan Konbes NU yang diadakan di Pondok Pesantren Al Hamid, Jakarta, pada Senin, 18 September 2023, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, mengungkapkan komitmennya terhadap kerja sama yang erat antara Nahdlatul Ulama (NU) dan Presiden Joko Widodo, yang akrab disapa Jokowi.

Dalam pidatonya yang penuh semangat, Gus Yahya menyatakan bahwa NU tidak akan pernah menjauh dari Jokowi, menyebutnya sebagai "Insinyur Haji Joko Widodo."

Sejak awal masa jabatannya sebagai Ketua Umum PBNU, Gus Yahya telah merasakan kehadiran yang terus menerus dari Jokowi dalam perjalanan NU. Menurutnya, Jokowi telah menjadi mitra yang setia dan selalu mendukung NU dalam berbagai inisiatifnya.

Salah satu inisiatif yang dibahas oleh Gus Yahya adalah program yang sedang dirancang oleh PBNU, yaitu Gerakan Keluarga Maslahat NU. Program ini bertujuan untuk menggelar berbagai kegiatan di tingkat desa dengan keterlibatan langsung dari warga di seluruh Indonesia.

Untuk memastikan kesuksesan program ini, Gus Yahya mengumumkan bahwa telah dibentuk struktur Dewan Pengampu yang terdiri dari tokoh-tokoh penting, seperti Jokowi, Mustofa Bisri, Ma'ruf Amin, Miftachul Akhyar, dan Sinta Nuriyah Abdurahman Wahid.

Dewan Pengampu ini, lanjut Gus Yahya, akan bertugas untuk mengawasi, meminta laporan, melakukan evaluasi, serta membantu dalam menghubungkan PBNU dengan berbagai pihak yang bekerja sama dalam pelaksanaan program Gerakan Keluarga Maslahat NU.

Gus Yahya dengan bangga menyatakan bahwa semua lima tokoh tersebut telah bersedia untuk mendampingi dan mengampu gerakan maslahat NU ini.

Selain itu, Gus Yahya juga mengungkapkan apresiasi kepada Jokowi atas upayanya untuk membawa pimpinan negara Uni Emirate Arab (UEA) untuk membantu NU. Salah satu langkah konkret dalam kolaborasi ini adalah PBNU yang saat ini menjalin kerja sama dengan MBZ University for Humanities untuk mengembangkan sekolah yang fokus pada studi-studi masa depan.

Gus Yahya menyampaikan bahwa memorandum of understanding (MoU) untuk kerja sama ini telah ditandatangani di Abu Dhabi dengan pimpinan MBZ University for Humanities, dan dia optimis bahwa komitmen ini akan segera diwujudkan dalam aksi nyata.

Dengan pernyataan Gus Yahya ini, terlihat bahwa PBNU terus berkomitmen untuk berperan aktif dalam pengembangan masyarakat Indonesia dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Jokowi dan lembaga internasional seperti MBZ University for Humanities. Semoga program-program ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat dan negara.

Komentar