Senin, 06 Mei 2024 | 06:13
LIFESTYLE

Abraham Mose: Alutsista Produksi Pindad Kunci Pertahanan Keamanan Indonesia

Abraham Mose: Alutsista Produksi Pindad Kunci Pertahanan Keamanan Indonesia
Abraham Mose, Khofifah, Prabowo, Jokowi, Iriana, Eric Thohir , Dudung Abdurahman. Dok/Pindad

ASKARA - Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose, menyebut Presiden Jokowi gembira dengan kunjungannya ke perusahaan BUMN, alat pertahanan TNI. Menurut Abraham, Presiden berpesan untuk Pindad bisa terus berinovasi, tak hanya mengembangkan alutsista untuk kepentingan TNI, namun juga untuk kepentingan ekspor.

“Bapak Presiden menginstruksikan untuk kami di Pindad membuat rencana kerja dan target capaian produksi dan ekspor ke luar negeri. Karena menurut beliau, dan ini sesuai data internal yang kami miliki, potensi ekspor luar biasa. Produk-produk Pindad juga selama ini dikenal luas karena kualitasnya,” kata Abraham baru-baru ini.

Lebih lanjut, lelaki kelahiran  Gorontalo 27 Juli 1961 ini  menegaskan, bahwa pihak manajemen dan seluruh karyawan PT Pindad berkomitmen untuk mewujudkan target, menjadikan Pindad tulang punggung sekaligus
kunci industri pertahanan Indonesia. 

Hal ini menurutnya sesuai dengan arahan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.“Kita di Pindad, dari pucuk pimpinan sampai level terbawah, memegang komitmen kuat menjadi Pindad kunci utama industri pertahanan Indonesia,” ujar Abraham.

Sementara itu, pemerintah juga berencana memindahkan fasilitas utama PT Pindad yang
selama ini berada di Bandung ke kawasan Subang Jawa Barat. 

Hal ini menurut Presiden dikarenakan kurang layaknya lokasi Pindad di tengah kota Bandung dan butuh kawasan yang lebih luas untuk pengembangan.

Tapi yang jelas, pemerintah menggeser Pindad yang ada di Bandung untuk dipindahkan secara bertahap
ke kawasan industri di Subang. 

"Kawasan industri  yang dimiliki Kementerian BUMN ini, sehingga betul-betul memiliki sebuah lahan luas untuk pengembangan Pindad karena memiliki prospek yang baik,” ungkap Presiden Joko Widodo dalam keterangan persnya. 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo pada Senin, 24 Juli 2023, mengunjungi fasilitas produksi dan
penyimpanan PT Pindad (Persero) di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Presiden hadir didampingi
Iriana Widodo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Dalam kunjungan ke fasilitas ini, Presiden beserta rombongan menjajal ketangguhan salah satu produk alutsista produksi PT Pindad, berupa kendaraan taktis ringan 4x4 yang diberi nama Maung. 

Khusus kali ini, Menhan Prabowo secara langsung berada di belakang kemudi kendaraan yang kecepatan aman 120 km/jam, transmisi manual 6 speed dan mampu menjangkau mempunyai jarak tempuh hingga 800 km, serta dilengkapi braket senjata 7,62 mm,
konsol senjata SS2-V4, GPS navigasi, tracker dan perlengkapan lainnya ini

Diketahui, PT Pindad adalah anak usaha LEN Industri yang bergerak di bidang produksi peralatan pertahanan. Perusahaan ini memiliki dua pabrik, yakni di Bandung (tempat produksi senjata, kendaraan khusus dan mesin industrial) dan di Turen (tempat produksi munisi dan bahan peledak komersial). 

Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, perusahaan ini pun memiliki dua kantor perwakilan di Jakarta. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan tertua di Indonesia (menurut keberlanjutan usaha) yang masih tetap berdiri sampai sekarang dan merupakan satu-satunya perusahaan manufaktur pertahanan di Indonesia.

Tahun 1808, Gubernur Jenderal Hindia Belanda Herman Willem Daendels mendirikan usaha bengkel  dengan nama "Constructie Winkel" atau CW. di Surabaya. Pada tanggal 1 Januari 1851, nama CW diubah menjadi Artilerie Constructie Winkel (ACW). 

Setelah mengalami pergantian beberapa nama, tepat pada 9 Oktober 1945 ACW berubah menjadi "Pabrik Senjata Kiaracondong. Kemudian berubah lagi dengan membentuk Leger Produktie Bedrijven (LPB).

27 Desember 1949, LPB diserahkan oleh Belanda kepada pemerintah Indonesia. Nama LPB kemudian diubah menjadi "Pabrik Senjata dan Mesiu" (PSM).

Pada tanggal 1 Desember 1958, nama PSM diubah menjadi "Pabrik Alat Peralatan Angkatan Darat" (Pabal AD). Lalu, pada 1962, nama Pabal AD diubah menjadi "Perindustrian Angkatan Darat" (Pindad).

Pada 31 Januari 1972, nama Pindad pun diubah menjadi "Komando Perindustrian Angkatan Darat" (Kopindad). Kemudian pada  28 April 1976, nama Kopindad kembali diubah menjadi Pindad. Terakhir, pada 11 Februari 1983 berubah nama menjadi  PT. Pindad. 

Komentar