Kamis, 02 Mei 2024 | 12:12
COMMUNITY

Perwatusi Pusat Berikan Pelatihan Instruktur Senam dan Gerakan Bali Melawan Osteoporosis

Perwatusi Pusat Berikan Pelatihan Instruktur Senam dan Gerakan Bali Melawan Osteoporosis
Perwatusi Pusat ketika memberikan pelatihan Instruktur Senam di Bali (Dok Perwatusi)

ASKARA - Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi) Pusat, menggelar Pelatihan Instruktur Senam di Pulau Dewata berberapa waktu lalu, dan dilanjutkan dengan kegiatan pencanangan Gerakan Bali Melawan Osteoporosis (GBMO) yang diikuti sekitar 2.300 peserta, di Lapangan Timur, Niti Mandala, Renon, Denpasar, Sabtu (22/7).

"Untuk di Bali, kami memiliki program dua hari pelatihan instruktur senam, dan hari ini melakukan pencanangan Gerakan Bali Melawan Osteoporosis," kata Ketua DPP Perwatusi Pusat Anita A. Hutagalung usai acara GBMO.

Dikatakannya, DPO Perwatusi Pusat telah memberikan pelatihan instruktur senam kepada 60 peserta di Bali, di mana harapannya dapat memberikan efek guna membantu puluhan masyarakat untuk turut mencegah osteoporosis.

"Dengan perpanjangan tangan,  kami telah menyiapkan instruktur yang handal dan terlatih tentang penyakit osteoporosis, sehingga ilmu ini akan dapat disampaikan ke masyarakat," kata Anita. 

Ditambahkannya, Perwatusi sebagai sebuah organisasi yang konsen terhadap kesehatan tulang, dipilih oleh Kemenkes untuk mensosialisasikan pentingnya kebugaran lansia, dengan keliling daerah. 

"Untuk di seluruh Indonesia, Perwatusi sudah ada di 14 Provinsi dan terebar di 60 kabupaten atau kota," kata Anita A Hutagalung.

Salah satu program Perwatusi Pusat, jelas Anita, yakni mensosialisasikan kesehatan tulang untuk seluruh masyarakat Indonesia, khususnya yang saat ini berlangsung di Bali. 

"Kemudian, ada juga pelatihan instruktur senam lansia yang sangat penting untuk perpanjangan tanga Perwatusi dalam menggugah masyarakat giat bergerak," ujarnya. 

Dikatakannya, dalam hal ini Perwatusi juga bermitra dengan Persatuan Osteoporosis Indonesia (Perosi) yang didalamnya ada pakar dibidangnya, sehingga dapat mengedukasi masyarakat terkait hal ini. 

Ditambahkannya pula, untuk gerakan melawan Osteoporosis di gelar setiap tahun di enam provinsi, di mana tahun ini berlangsung di Bali, Kalimantan Timur, Jawa Barat, Sumatera Utara (Medan), Kalimantan Selatan.

"Sebelumnya kita telah menggelar di Sumsel, Jawa Tengah, Jawa Timur dan DKI Jakarta, serta Banten. Dengan kegiatan ini, kita harapkan masyarakat sehat, dan kegiatan ini dapat terselenggara berkat dukungan dari sponsor," katanya. 

Dalam kesempatan itu, Ketua DPD Perwatusi Bali, Dra Ida Ayu Puji Arsini.,MM mengatakan, Perwatusi Bali sudah melaksanakan sosialisasi sebelum pencanangan dilakukan, dan melakukan roadshow ke perguruan tinggi dan instansi serta berbagai organisasi.

"Tugas kita adalah melanjutkan karena tugas kita mensosialisasikan senam pencegahan osteoporosis," katanya. 

Ketua Perosi Bali, Prof Dr.dr I Ketut Suyasa,SpB, SpOT (K) mengatakan, secara umum wanita yang masuk masa menopause sangat beresiko terserang osteoporosis. Hal ini dikarenakan hormon estrogen sudah menurun, sehingga mengakibatkan tulang melunak dan beresiko mengakibatkan patah tulang. 

"Selain faktor usia, osteoporosis ini menyerang karena faktor lain. Sehingga, kami dari Perosi Bali bersama dengan Perwatusi terus berharap ikut menjaga warga agar memiliki tulang sehat, dengan cara memberikan edukasi, pelatihan senam dan penguatan tulang serta mensosialisasikan bahwa matahari pagi sangat penting untuk metabolisme vitamin untuk pembentukan tulang," kata Prof Dr.dr I Ketut Suyasa,SpB, SpOT (K).

Untuk itu, lanjutnya, Perosi bersama Perwatusi bergandengan tangan untuk menjaga masyarakat agar selalu memiliki tulang yang kuat, serta berkontribusi bangsa dan negara.

Sementara, Kadis Kesehatan Provinsi Bali, Dr.dr I Nyoman Gede Anom mengatakan bahwa Pemprov Bali mendukung gerakan mencegah osteoporosis yang dicanangkan dan diprakarsai perwatusi pusat. 

"Kami juga ada program untuk lansia dan anak di Dinkes Bali. Inilah yang dukung dan kerja sama dengan Perwatusi dalam rangka gerakan mencegah osteoporosis," jelasnya.

 

Komentar