Selasa, 14 Mei 2024 | 20:43
TRAVELLING

Desa Buahdua Sumedang, Kisah Heroik Prajurit Siliwangi Mengusir Belanda

Desa Buahdua Sumedang, Kisah Heroik Prajurit Siliwangi Mengusir Belanda
Tugu Buahdua Sumedang

ASKARA - Kecamatan Buahdua di pasisian Sumedang dikenal sebagai Yogyakarta Kedua. Ditempat itu juga, berdiri sebuah tugu, mirip Monumen Bandung Lautan Api. Bagaimana ceritanya?

Cerita ini terkait dengan perjalanan prajurit Siliwangi yang ingin pulang ke Bandung. Tetapi, rumahnya belum bisa ditempati - kota berjuluk Paris Van Java, masih dikuasai Belanda. Buntut dari Perjanjian Renville

Peristiwa penarikan tentara wilayah Jawa Barat, Divisi Siliwangi ke Yogyakarta. Dilatarbelakangi, sengketa Indonesia dan Belanda. 

Bahkan, perjanjian Linggarjati yang telah digagas tidak bisa menyelesaikan konflik di antara keduanya.

Komar, salah satu warga Buahdua, saksi hidup dari peristiwa singgahnya prajurit Siliwangi ke Buahdua Sumedang. Masih kanak-kanak, belum bersekolah, saat peristiwa itu terjadi. 

Komar

Penutur dalam kisah ini, hanya melihat, dengan mata kepalanya sendiri hiruk pikuk kedatangan prajurit Siliwangi saat itu.

Ayah Komar, E Kusnadi, yang merupakan salah satu tokoh di daerah tersebut, ikut terlibat didalamnya saat menyambut kedatangan prajurit Siliwangi ke desanya.

Komar mengetahui betapa heroiknya, cerita pertempuran Indonesia dan Belanda di daerahnya (Yogyakarta Kedua), hanya dari cerita-cerita yang disampaikan ayahnya.

Dijelaskan Komar, prajurit Siliwangi yang datang ke Buahdua dipimpin, Kolonel Sadikin. Anggotanya, Mayor Abdulrahman Natakusumah, Mayor Wasita, Letnan Ruhiyat, Sersan Amir Parinduri dan sebagainya.

Di Buahdua, prajurit Siliwangi itu selanjutnya di tempatkan di rumah-rumah warga yang ada di empat penjuru angin kampung, tidak terkecuali dapur umumnya.

"Semua tempat persembunyian itu berbatasan langsung dengan hutan," katanya saat bincang-bincang dengan wartawan, dikutip Rabu (12/7).

Pergerakan prajurit TNI di kawasan Buahdua, ternyata terendus tentara Belanda. Beruntung mereka tidak dapat mengetahui dimana prajurit Siliwangi itu, bersembunyi.

Oleh karenanya pertempuran-pertempuran kecil pun terjadi di beberapa tempat. Bahkan sampai pertandingan sepakbola dipolitisasi Belanda, untuk mengetahui dimana tempat persembunyian prajurit.

Buntutnya, salah satu tempat persembunyian TNI digempur dan kampungnya di bakar, 35 rumah rata dengan tanah. Tiga orang meninggal dunia.

Selain itu juga ada pertempuran, prajurit TNI yang meluluh-lantakkan iring-iringan truk tentara Belanda yang tengah mengawal seorang dokter Belanda.

"Pertempurannya terjadi di  kampung Ciberecek," katanya.

Selain itu, kata Komar, juga ada pertempuran yang menewaskan Mayor Abdulrahman Natakusumah.

"Pertempurannya terjadi kampung di Cibubuhan / Cinggawang," ungkapnya.

Iwa Kuswaeri

Mantan Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfosanditik) Sumedang, Iwa Kuswaeri membenarkan Buahdua adalah Yogyakarta Kedua.

"Karena itulah dibangun tugu di sana," katanya, Senin 10 Juli 2023.

Iwa Kuswaeri menjelaskan, tahun 2021-2022, saat masih dinas, Iwa Kuswaeri menggagas acara napak tilas perjalanan prajurit Siliwangi dari Yogyakarta ke Buahdua.

"Dari Cirikip batas Jawa Barat, Jawa Tengah ke Buahdua," pungkasnya.

Komentar