Oleh : Ahmad Daryoko, Koordinator INVEST.

ASKARA - Tahun 2007 penulis mengikuti acara "NGO Forum On ADB" dalam Sidang Tahunan ADB di Kyoto, dengan Kuroda sbg Presiden nya. Saat itu Menkeu RI Sri Mulyani (era SBY) juga hadir, duduk disamping Kuroda, yg diperkenalkan sebagai salah satu Deputy ADB (mungkin jabatan sampingan).

Saat itu Kuroda gencar mengkampa nyekan keberadaan program PPP ("Public Private Partnership") yaitu program ADB dalam mendorong keberadaan kerjasama proyek (diantaranya Ketenagalistrikan) antara Pemerintah (dikawasan Asia) dengan ADB.

Dari peristiwa diatas penulis sangat yakin SMI bukan sekedar aparat Pemerintah RI tapi juga bagian dari Aparat ADB. Sehingga secara otomatis, apa yang di ikuti oleh RI dalam konteks program ADB (termasuk grand design "The Power Sector Restructuring Program" terkait Sektor Ketenagalistrikan ) sudah menjadi suatu sikap Ideologis   Pemerintah RI, yaitu Kapitalis/Liberal !

Apa Hubungannya Dengan "Gonjang Ganjing" Ciptaan Mahfud Md ?

Terakhir Menko Polhukam Mahfud MD selaku Ketua Komite TPPU berdasar Perpres No 6/2012 (era SBY) melakukan "manuver" membuka rahasia Komite/Tim TPPU dengan mengungkap lalu lintas "Money Loundry" sebesar Rp 439 T via PPATK yang banyak menyangkut Kementerian Keuangan, yang berarti merupakan "pembunuhan karakter" SMI. Yang otomatis juga merupakan "pembunuhan karakter" terhadap Rezim Jokowi !

Pertanyaan Nya , Seriuskah Langkah Mahfud Md Memberantas Korupsi Rp 439 T ?

Dengan anatomi struktur kekuasaan diatas, apalagi sejak awal Mahfud MD menyampaikan bahwa tindak pencucian uang belum tentu merupakan tindak korupsi, maka bisa di prediksi  bahwa "manuver" Mahfud MD yang sempat hingar bingar tersebut tidak serius ! Apalagi kemudian hanya berujung dibentuknya Satgas TPPU di internal Komite TPPU !

Kesimpulan :

Kalau akhirnya tidak mungkin kasus TPPU Rp 349 T terungkap sebagai tindak pidana korupsi, terus kemana arah hingar bingar selama ini ? Dan apakah Mahfud MD tidak memiliki target tertentu dengan hingar bingar ini ?

Sekali Lagi Indikasinya, Semua Sekedar "Euphoria Politik" Menjelang Pilpres !!