Senin, 29 April 2024 | 23:33
COMMUNITY

Ibadah Jumat Agung di Gereja Katedral Jakarta Diwarnai Drama Jalan Salib

Ibadah Jumat Agung di Gereja Katedral Jakarta Diwarnai Drama Jalan Salib
Drama Jalan Salib

ASKARA - Ibadah Jumat Agung di Gereja Katedral Jakarta diwarnai dengan drama Jalan Salib atau Tablo yang diperagakan oleh Komunitas Orang Muda Katolik (OMK) Gereja Katedral Jakarta.

Dalam teatrikal tersebut, OMK Katedral menceritakan tentang kisah sengsara hingga kematian Yesus Kristus di kayu salib, dikolaborasikan dengan kisah kehidupan keluarga masa kini.

”Semoga bisa jadi permenungan kita semua, khususnya bagi keluarga bagaimana mereka menyuarakan pengalaman yang dilihat, alami, dan dibingkai dalam jalan salib kreatif,” kata Pastor Kepala Gereja Katedral Jakarta, Hani Rudi Hartoko SJ, Jumat (7/4).

Ia mengatakan, jalan salib kreatif ini merupakan sarana bagi anak muda mengekspresikan dirinya. Harapannya, agar kaum muda sadar untuk tetap melakukan perjumpaan secara luring. Mereka tak terkungkung jerat media sosial dan fasilitas daring agar dapat membangun jejaring dan relasi.

Kondisi saat ini menumbuhkan kecemasan tersendiri. Anak-anak muda yang sudah terbiasa dengan dunia daring dipertanyakan keinginannya untuk membangun sebuah perjumpaan secara langsung.

Pesan dalam jalan salib ini dapat menjadi refleksi bagi seluruh umat Katolik yang akan menyambut Paskah. Visualisasi OMK diharapkan dapat jadi cerminan diri bersama.

”Apakah kita yang beragama ini sungguh-sungguh memiliki hati berbelas kasih? Jangan sampai ada lagi tindak kekerasan, keadilan dengan mengorbankan orang lain. Jalan salib adalah pengorbanan diri, bukan mengorbankan orang lain,” tutur Hani.

Visualisasi kali ini menceritakan kehidupan sebuah keluarga yang menghadapi persoalan masing-masing. Ibu menghadapi masalah di rumah, bapak harus bekerja dalam tekanan atasan, dan anak yang dirundung kawan-kawannya.

Di tengah adegan, beberapa kali diselingi dengan kisah sengsara Yesus mulai dijatuhi hukuman hingga penyaliban. Puncaknya, ketika tokoh Yesus memperagakan diri disalib. Kondisi khusyuk, semua umat memandang ke depan. Sesekali terdengar isak tangis umat.

Ribuan umat yang hadir tampak menghayati betul kisah sengsara dan wafatnya Yesus Kristus, sejumlah mata umat berkaca-kaca ketika menyaksikan Tablo yang pertama kali digelar sejak pandemi melanda Jakarta.

Renungan Jalan Salib yang dipersiapkan secara apik sejak bulan Februari itu melibatkan 80 remaja yang umumnya berusia 17 hingga 35 tahun.

Komentar