Sabtu, 27 April 2024 | 09:19
NEWS

Drama Ganjar Pranowo Mirip Kisah Pontius Pilatus yang Cuci Tangan?

Drama Ganjar Pranowo Mirip Kisah Pontius Pilatus yang Cuci Tangan?
Ilustrasi ketika Yesus diadili Pontius Pilatus (Dok Wikipedia)

ASKARA - Pihak-pihak yang awalnya menolak penyelenggaraan Piala Dunia U-20, tiba-tiba keluar ke permukaan dan memberikan statemen seakan mengecam FIFA karena hukuman tersebut.

Beberapa waktu lalu, Ganjar Pranowo baru mengaku kecewa setelah FIFA membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U20 2023.

“Ya kecewalah. Kita sudah siapkan sejak awal kok. Kan tinggal beberapa catatan saja yang bisa kita lakukan,” katanya di Semarang, Kamis (30/3).

Menurut Ganjar, masih ada peluang Indonesia menjadi Co-Host Piala Dunia U20 2023.

“Kalau boleh saya sampaikan, di awal-awal yang berkomunikasi sebelum saya mengeluarkan statemen kepada seluruh kementerian, termasuk PSSI adalah peluang co-host sehingga relasi antarnegara, konstitusi terpegang, dan olahraga berjalan,” ujarnya.

Pernyataan Ganjar Pranowo menurut nitizen seakan tak mau disalahkan, mau ‘cuci tangan’ dalam persoalan paling memalukan tersebut.

Drama Ganjar Pranowo itu, disebut netizen mirip kisah dalam Alkitab terkait sosok Gubernur Yudea, Pontius Pilatus. Pontius Pilatus cuci tangan dalam kasus penyaliban Tuhan Yesus.

"Mirip Gubernur Yudea Pontius Pilatus ini Gubernur Ganjar. Habis beri statemen penolakan yang bikin Indonesia gagal jadi tuan rumah, dia muncul membela diri dan tidak mau disalahkan," tulis netizen di media sosial.

Di dalam Alkitab, upaya cuci tangan Pontius Pilatus dalam kapasitas Wakil Pemerintahan Wilayah Yudea saat itu, otomatis menjadi jalan bagi Yesus untuk mengalami penderitaan dan penyaliban di Bukit Golgota.

"Tindakan cuci tangan dan tidak mau bertanggungjawab yang dipraktekkan Pontius Pilatus sebagai seorang yang berkuasa, tidak ubahnya dengan yang terjadi pada masa kekinian," kata Dar Edi Yoga, salah satu pendiri Beranda Ruang Diskusi ketika dimintai tanggapan terkait cerita tentang Pilatus, Jumat (31/3).

Dikatakannya, cuci tangan dalam berbagai hal sudah lumrah dalam kehidupan saat ini, baik secara sengaja maupun tidak sengaja yang merugikan bahkan mengorbankan orang lain.

"Peran dan keberadaan kita yang seharusnya bisa menghindarkan kerugian atau korban di pihak lain, justru tidak dilakukan karena menganggap itu bukan urusan kita," tandasnya.

 

Komentar