Sabtu, 27 April 2024 | 01:32
NEWS

Tutup Rakor PDIP se Malut, Prof Rokhmin Dahuri: Jika Ada Masalah Gunakan Slogan Restoran Padang

Tutup Rakor PDIP se Malut, Prof Rokhmin Dahuri: Jika Ada Masalah Gunakan Slogan Restoran Padang
Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS menutup Rakor PDIP se Maluku Utara

ASKARA – Ketua Bidang Kelautan, Perikanan, dan Nelayan DPP PDI Perjuangan, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS menutup Rapat Koordinasi Pembahasan Usulan Bakal Calon Anggota Legislatif PDI Perjuangan Tingkat Provinsi, Kabupaten dan Kota se Wilayah Provinsi Maluku Utara, Selasa (28/3) di Pacific Hotel Ambon.

Dalam sambutannya, Prof. Rokhmin Dahuri menyatakan tujuan rakor bukan hanya untuk kemenangan PDIP dalam pemilihan legislatif di Maluku Utara, tapi juga membantu partai mendapat kemenangan pada pemilu presiden tahun 2024.

 “Kedatangan kami bukan intervensi tapi memastikan bahwa pencalonan itu sesuai dengan peraturan perundang-undangan pemilu. Persyaratan 30 persen perempuan sudah terpenuhi ,” ujar Menteri Kelautan dan Perikanan-RI 2001 – 2004 itu.

Selain itu, lanjutnya, anggota PDIP bisa memenangkan hati dan pikiran masyarakat Malut di Kabupaten Kota dan Provinsi, juga menjalin kerjasama, kolaborasi yang keras bersinergi dengan tokoh-tokoh masyarakat.

Sebagai partai terbesar, partai ideologi yang terbaik sepanjang reformasi, bahwa perjuangan kita untuk mendapatkan  gubernur, DPRD, Bupati, Menteri sampai Presiden benar-benar menjadikan Indonesia Emas  2045, Indonesia maju  yang adil makmur dan berdaulat.

“Jangan lagi ada kader yang punya power digunakan untuk hal negatif, apalagi untuk cenderung tidak memakmurkan rakyat. Kita memastikan diri bahwa kita adalah bersaudara. Karena di PDIP untuk menjadi bagian persahabatan bukan mencari permusuhan, sehingga di Partai menjadi maju dan sukses.

Prof. Rokhmin Dahuri berpesan, jika kita ada masalah gunakan slogan restoran padang. Kalau sering makan di rumah makan Padang, pasti kita pernah membaca slogan "Kalau Anda Puas Beri Tahu Yang Lain, Kalau Anda Tidak Puas Beri Tahu Kami".

“ Jadi kalau  diantara kita ada perbedaan atau perselisihan jangan keluar tapi dibicarakan di dalam dengan baik-baik. Insya Allah kita lakukan kita akan bahagia bersama, sukses bersama dan kita akan memenangkan pemilu 2024,” tutup Ketua Umum Gerakan Nelayan Tani Indonesia (GNTI) itu.

Sebelumnya, dalam pembukaan Raker, Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan, Dr Komarudin Watubun menegaskan, sebagai partai modern gunakan waktu seefektif mungkin.

“Bicara sedikit pekerjaan yang banyak, rapat satu jam sudah cukup. Kalau ikut aturan tidak perlu ada koreksi dari DPP. Kenapa? Kami hadir disini untuk mendengar, melihat, apakah benar sudah dilakukan proses sesuai dengan aturan organisasi,” terangnya.

Dia menegaskan, karena kita ini bukan gerombolan politik, kita ini organisasi politik yang dipercaya rakyat menang dua kali berturut-turut, dan akan menang lagi untuk ketiga kalinya.

Selain itu, dia berharap, susunan sudah benar dengan aturan publik yakni undang-undang pemilu. Isinya 30 persen perempuan.  “Karena perempuan sudah diproteksi oleh undang-undang, jadi harus ditempatkan sesuai dengan undang-undang,” tuturnya.

Partai, sambungnya, harus bisa menyesuaikan diri lewat ilmu pengetahuan. Berorganisasi harus ada regenerasi, jadi diharapkan menyusun kepengurusan yang baik. “Di partai untuk generasi penerus, semua ada waktunya,” imbuhnya.

Dia berpesan, bahwa Maluku Utara saat ini menjadi rebutan sumber daya alam nya. “Sadar atau tidak sadar kalian hanya menjadi penonton. Jangan menjadi penonton lalu kamu berkonplik karena ada yang datang untuk merampok kekayaan daerah ini,” tandasnya.

“Saya ingatkan para gubernur jangan menjadi kaki tangan para perampok. Itu lebih berbahaya. Ada yang untuk mengurus rakyat, ada juga yang menjadi kaki tangan untuk memperlancar tujuan-tujuan perampok, partai harus bertanggung jawab,” sambungnya.

Maka, katanya, kita harus punya target minimal 20 persen supaya bisa mencalonkan sendiri gubernur, bupati, walikota. Tidak perlu lagi cari partai-partai kecil untuk berkoalisi. Untuk itu, jelasnya, kita harus kerja keras untuk mendapatkan 20 persen, agar kita bisa mengambil kekuasaan.

“Dengan kekuasan itu kita bisa melindung daerah Malut dari para perampok. Karena sumber daya alam untuk mensejahterakan bukan menjadi malapetaka bagi masyarakat,” tegas Komarudin.

 

Komentar