Senin, 29 April 2024 | 14:07
NEWS

Waspadai Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Online

Waspadai Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Online
WeChat (Dok Pixabay)

ASKARA - Penipuan digital atau penipuan online marak terjadi di sekitar kita. Apalagi kini aktifitas online masyarakat kian meningkat, bisa dibilang hampir semuanya bisa dilakukan dengan cepat dan mudah secara online.

Aktivitas bekerja, belajar, belanja, transaksi perbankan hingga investasi semuanya bisa dilakukan secara online.

Namun, kita  tak boleh lengah dan harus tetap waspada saat transaksi online dan menjaga keamanan akun-akun digital yang dimiliki.

Salah satu modus penipuan yang kerap terjadi adalah pemerasan kepada lelaki iseng yang terpancing membuka aplikasi jodoh ataupun bursa sex online. Sudah banyak korbannya. Mereka diperas.

Beberapa waktu lalu reporter Askara mencoba menelusuri salah satu penipuan tersebut melalui media MiChat yang melakukan penawaran video porno dengan nama akun Anisaa. Di foto profile Anisaa mencantumkan foto seksi dengan tubuh penuh tato dan wajah sedikit tertutup ponsel.

Harga yang ditawarkan untuk sebuah video porno dibandrol Rp.100.000 untuk 14 video, dan Askara mencoba menawar menjadi Rp.50.000 hingga akhirnya dikirim 6 video dan 3 foto diri sebagai bonus. 

Awalnya Anissa minta agar di transfer ke rekening Dana, namun akhirnya dia memberikan nomor rekening Permata, rekening Mandiri Vitual dan memberikan nomor rekening BRI 21150101484**08 atas nama Mutia Laila Nurul.

Setelah uang ditransfer, orang yang mengaku Anissa ini pun mengirim video porno berdurasi antara 2 hingga 3 menit. Tidak berapa lama, Anisaa mengajak kencan dengan minta imbalan uang sejumlah Rp.900.000,  dia pun menentukan pertemuan di sebuah hotel di bilangan Depok.

Namun Askara tidak memenuhi permintaan itu. Karena tidak digubris, tidak berapa lama ada seorang pria yang mengaku wartawan dari sebuah media online yang mengancam untuk menyebarkan bukti percakapan pemesanan video dan bookingan dimedianya.

"tidak bias bapak saya orng media dan saya sedang dikantor puas dengan cyber," tulis orang yang mengaku wartawan itu.

Dari nomor 089523561994, orang tersebut kembali melontarkan ancaman, "jadi begini saja bapak transfer 1,5juta dan semua masalah saya amankan dan saya selesaikan dan saya sampaikan keanisa juga bapak dan semuanya clear."

Dari hasil penelusuran redaksi, nomor 089523561994 berasal dari Desa Pandau Jaya, Siak Hulu, Kampar, Riau, dan ketika dihubungi suara di seberang sana tampak gelagapan menjawab pertanyaan dari redaksi.

Modus seperti ini kerap terjadi dengan memanfaatkan media sosial, dan mereka adalah bagian dari sindikat penipuan yang beroperasi dari kota-ke kota dengan memanfaatkan psikologis korban yang diancam akan dipermalukan.

 

Komentar