Senin, 29 April 2024 | 06:31
COMMUNITY

Ketua LPM-NTT Ajak Masyarakat Ikut Cegah Penyebaran Virus ASF di NTT

Ketua LPM-NTT Ajak  Masyarakat Ikut Cegah Penyebaran Virus ASF di NTT
Ketua LPM-NTT Marianus W Lawe (Dok LPM-NTT)
ASKARA - Ketua LPM-NTT, Marianus Wihelmus Lawe mengajak masyarakat di Nusa Tenggara Timur (NTT) ikut aktif mencegah penularan virus ASF pada ternak babi.
 
Hal itu disampaikan Marianus dari Dubai, setelah mendengar keluhan para sahabatnya melalui panggilan telpon pada Senin (13/02).  
 
Marianus mengatakan bahwa mayoritas peternak rakyat atau tradisional menanggung kerugian yang paling besar setelah banyak ternak mati terjangkit virus ASF. 
 
“Saya mendengar keluhan dari para sahabat saya di NTT yang mengalami kesulitan mendapatkan bibit ternak baru akibat harga yang cukup mahal” ucap Marianus melalui panggilan telpon.
 
Lebih lanjut tokoh muda Lembata ini menyampaikan hasil kajian Kementrian Pertanian yang terkait penyebab munculnya virus ASF yaitu pemasukan daging babi dan produk babi lainnya, sisa-sisa katering transportasi internasional baik dari laut maupun udara, dan orang yang terkontaminasi virus ASF kontak dengan babi di lingkungannya.
 
Berdasarkan hal itu ketua LPM-NTT, menawarkan solusi  pencegahan penyebaran Virus ASF, yaitu: 
 
1. Tingkatkan fasilitas penelitian lokal untuk menciptakan penawar virus ASF pada ternak  yang tertular
2. Mendorong pendampingan konsep peternakan terintegrasi mulai dari suplai pakan lokal sebagai bahan baku pakan untuk memastikan kulitas. 
3. Mendorong unit usaha pengelolaan pakan lokal agar peternakan rakyat dapat menjadi usaha peternakan modern yang mandiri. 
 
Pakan Lokal
Pengadaan pakan lokal rumah tangga diharapkan dapat menciptakan nilai tambah dari rantai produksi komoditas pertanian dengan kegiatan peternakan, karena itu sangat penting dilakukan pendampingan untuk melakukan riset terkait campuran jenis-jenis pakan yang tersedia sehingga kegitan peternakan rakyat atau tradisional dapat naik kelas menjadi unit usaha peternakan modern yang mandiri di tingkat desa. 
 
Dengan demikian sebuah rumah tangga produktif yang terdiri dari beberapa anggota keluarga dapat berperan masing-masing sebagai petani penyedia pakan dan peternak profesional.
 
Sekarang ini rumah tangga peternak atau kelompok ternak dituntut untuk dapat memproduksi sendiri pakan yang memenuhi standar kualitas serta mengoptimalkan penggunaan bahan pakan berbasis sumber daya lokal.
 
Atas dasar tersebut putra asli lembata, selaku ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) LPM-NTT mendorong unit usaha pengelolaan pakan yang berkualitas di desa untuk mendukung konsep peternakan rakyat yang modern dan mandiri.  
 
Penyedian Obat untuk Ternak
LPM-NTT  mendorong edukasi konsep berternak dan kepastian tersedianya obat-obatan untuk ternak. Edukasi konsep berternak sangat penting dilakukan untuk memastikan tahapan peternakan yang dapat mencegah dan menekan penularan virus ASF.
 
Diketahui Penggunaan Antibiotik Kimia (AGP) telah menimbulkan berbagai persoalan pada ternak dan lingkungan. Karea itu penggunaan probiotok sangat dianjurkan oleh LPM NTT sebab mengandung mikroba yang bermanfaat untuk memacu pertumbuhan dan kesehatan ternak dengan cara lebih aman bagi lingkungan dan ekonomis terhadap biaya produksi.
 
Marianus Wihelmus Lawe selaku ketua LPM-NTT sangat optimis dengan solusi yang ditawarkan sebab lembaganya akan terlibat didalam merealisasikan impian masyarakat untuk mewujudkan konsep ternak yang berkualitas, mandiri dan modern.
 
Hal ini dilakukan karena LPM-NTT adalah bagian dari pengerak utama didalam upaya menjaga, mengelola dan mengembangkan pertumbuhan sumber daya alam di Indonesia yang berkelanjutan dewi keadilan antar generasi. 
 
Profile Singkat Lembaga Pendamping Masyarakat Nelayan, Tani dan Ternak (LPM-NTT)
 
LPM-NTT adalah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang fokus membidangi tiga aspek pokok didalam upaya menjaga, mengelola dan mengembangkan pertumbuhan sumber daya alam berkelanjutan di Indonesia, yaitu Nelayan, Tani dan Ternak.
 
Lembaga ini hadir sebagai mitra pengerak utama pemerintah didalam upaya membantu menyerap aspirasi masyarakat Nelayan, Tani dan Ternak. 
 
Filosofi Logo LPM-NTT
 
Potret laut
Rumah Kehidupan bagi banyak spesies dan ketenangan hidup bagi manusia. Lautan menutupi sekitar 70 persen permukaan bumi. Indonesia yang merupakan negara maritime memiliki hamparan laut seluas 6,4 juta kilometer persegi atau 77 persen dari total wilayahnya. 
 
Potret Sawah
Sawah adalah tumpuan hidup manusia, oleh karenanya hidup sesulit apapun jangan menyerah dan tetap berdampak positif bagi orang lain layaknya petani. 
 
Kepala Banteng yang berwarna merah
Keberanian untk melakukan revolusi terhadap bidang peternakkan yang di Indonesia.

Komentar