ASKARA - Seiring dengan pencalonan Laksamana Yudo Margono 
sebagai Panglima TNI, maka ada sejumlah perwira tinggi yang berpeluang menduduki jabatan sebagai Kepala Staf Angkatan Laut.

Jika merujuk ke UU TNI, maka Kepala Staf Angkatan diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul Panglima. Kepala Staf diangkat dari perwira tinggi aktif dari angkatan yang bersangkutan dengan memperhatikan jenjang kepangkatan dan karier.

Perwira tinggi yang biasanya menduduki jabatan KSAL menggantikan pendahulunya merupakan jenderal bintang tiga atau berpangkat Laksamana Madya atau Letnan Jenderal Marinir.

Saat ini, setidaknya terdapat sembilan perwira tinggi Angkatan Laut dengan pangkat bintang tiga. Usia mereka antara 55 hingga 57 tahun dan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) antara tahun 1987-1989, namun jika melihat posisi jabatan yang diemban saat ini dan juga masa pensiun, maka kemungkinan adalah para perwira tinggi bintang tiga berikut ini yang berpeluang jadi KSAL.

1. Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono

Lahir tanggal 28 Oktober 1965, Ahmadi Heri Purwono kini menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal). Jabatan ini diembannya sejak 27 Juni 2020. Sebelumnya, Heri adalah Panglima Komando Armada Republik Indonesia (Pangkoarmada RI).

2. Letnan Jenderal TNI (Mar) Suhartono

lahir 15 April 1966, menjabat sebagai Komandan Kodiklatal sejak 21 Januari 2022. Dia sebelumnya pernah menjabat sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden pada 2017 hingga 2018. Setelah itu karirnya langsung melesat naik dan menjabat sebagai Komandan Korps Marinir hingga awal tahun 2022. Di tahun tersebut juga pangkat jenderal bintang tiga tersemat di pundaknya.

3. Laksamana Madya TNI Muhammad Ali

(Pangkogabwilhan I) Laksamana Madya TNI Muhammad Ali merupakan salah satu perwira tinggi (pati) di TNI Angkatan Laut (AL). Kini, dia berstatus sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I). 

Muhammad Ali adalah lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) 1989. Pria kelahiran 9 April 1967 ini pernah mengikuti sejumlah pendidikan militer seperti Dikpasiswa angkatan ke-2 (1990), Dikcawak Kasel (1990-1991), Kursus Ausbildung Waffengerat U Boote 206 (kapal selam U-206 di Jerman tahun 1997), dan lainnya.