Rabu, 08 Mei 2024 | 21:58
NEWS

SBY dan Mega Duduk 1 Meja Saat KTT G20, Tanda Perdamaian?

SBY dan Mega Duduk 1 Meja Saat KTT G20, Tanda Perdamaian?
Megawati Soekarnoputri dan RI SBY menghadiri jamuan makan malam (ist)

ASKARA – Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menghadiri jamuan makan malam, salah satu acara yang menjadi bagian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali.

Dalam foto, SBY dan Megawati tampak duduk satu meja. SBY dan Megawati tampak mengenakan busana dengan warna yang senada.

Menyikapi hal tersebut, Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan, tidak ada yang istimewa dari hal tersebut karena selama ini SBY memang sangat terbuka dan mengutamakan komunikasi dengan semua pihak.

"Saya pikir baik-baik saja tidak ada yang perlu dipertanyakan. Pak SBY sangat terbuka dan mengutamakan komunikasi yang baik. Selama ini memang Pak SBY begitu, sangat terbuka," kata Syarief kepada para wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/11/2022).

Menurut Syarief rivalitas politik antara SBY dan Megawati di masa lalu sudah tidak perlu diangkat kembali.

Ketua MPR RI ini menilai, hal yang harus dipikirkan bersama para elite politik adalah bagaimana nasib Bangsa Indonesia ke depannya.

"Saya pikir yang sudah berlalu biarlah berlalu. Kalau memang ada sudah tidak perlu diangkat kembali, yang penting ke depannya," tegas Syarief.

Sementara mengenai Pemilu yang akan digelar tahun 2024 mendatang, Syarief berpesan agar setiap pihak terutama para partai politik (parpol) untuk mengedepankan perdamaian.

Syarief mengingatkan, perdamaian diperlukan untuk kepentingan bangsa dan negara.

"Pasti kita semua menginginkan itu. Semua parpol nasional menginginkan Pemilu 2024 agar damai dan ini untuk kepentingan bangsa dan negara juga," pesan Anggota Komisi I DPR RI ini.

Legislator asal Dapil Jabar 3 ini optimistis semua pihak pasti akan memberikan dukungan selama hal itu demi kepentingan bangsa dan negara.

"Bagaimana kalau kita membicarakan kepentingan bangsa pasti semuanya akan memberikan dukungan," tukas Syarief.

Ketika disinggung mengenai rivalitas politik, Syarief berpendapat, hal itu hanya terjadi pada saat kontestasi pemilu saja, setelah itu seluruh rivalitas akan berakhir dengan sendirinya.

"Itu kan hanya sebatas kontestasi saja setelah itu kan selesai," pungkas Syarief Hasan.

Komentar