Senin, 06 Mei 2024 | 12:34
COMMUNITY

Viral! Sopir Rental Antar Penjual Grosiran Lakukan Pesugihan di Gunung Kawi

Viral! Sopir Rental Antar Penjual Grosiran Lakukan Pesugihan di Gunung Kawi
Ilustrasi Gunung Kawi (Dok Askara)

ASKARA - Gunung Kawi di yakini sebagai gunung yang penuh berkah, sehingga banyak orang dari manapun berkunjung ke tempat ini, dari berbagai agama dan keyakinan. Baik hanya untuk berkunjung berswafoto, berziarah maupun dengan sebuah doa dan pengharapan.

Mungkin karena ada yang berhasil menjadi kaya raya, maka diartikan sebagai tempat mencari pesugihan, atau memang ada yang benar-benar begitu, sayapun belum tahu kebenarannya. Entah juga, siapa yang memulai.

Lalu, bagaimana ceritanya?

Kawasan Gunung Kawi, Jawa Timur, konon menjadi salah satu tempat untuk melakukan serangkaian ritual mitos pesugihan.

Seorang mantan sopir rental, Abah Jappar, menuturkan sebuah pengakuan bahwa ia sempat menjadi pengantar pelaku pesugihan, di Gunung Kawi pada 2001.

“Jadi pada Waktu itu, ada teman yang datang ke rumah, mau menyewa mobil. Dulu Abah kan ada mobil yang untuk disewa-sewakan. Abah juga yang nyupirnya, gitu. Ya Rental lah kalo sekarang dibilangnya. Nah, orang itu bilang ada seorang ibu-ibu yang mau pergi ke Jawa Timur. Ibu itu kita sebut sajalah namanya Ibu Ani (nama samaran),” ucap Abah Jappar.

Ketika dijemput, ternyata Bu Ani sendiri saja yang akan pergi ke Jawa Timur, begitu berangkat, Abah Jappar bertanya, kenapa bu Ani berangkat seorang diri.

Setelah memasuki kawasan Jawa Timur, Bu Ani tersebut bercerita tentang kehidupannya janda dan membesarkan anak-anak, dengan berjualan toko sembako semigrosir. Harapannya, toko yang dia punya akan menjadi sebuah grosir besar.

Sampailah ke kawasan Malang, dan si Ibu bercerita tujuannya mau ke Gunung Kawi. Yang diduga Abah adalah tempat pesugihan.

Sampailah tempat tujuan di Gunung Kawi pada malam hari, ternyata mau ritual pesugihan, menurut abah, Ibu Ani tersebut ternyata sudah tau harus menemui kuncen siapa, biaya berapa, dll.

Setelah parkir dan berjalan kaki ke atas ke tempat kuncen, sudah menjelang maghrib, mereka menemui gangguan.

Diungkap Abah Jappar, di sepanjang jalan ada sosok gaib yang memanggil-manggil. Sosok yang memanggil-manggil itu, pakai jubah selama perjalanan ke suatu rumah tujuan.

“Pukul 24:00 malam, kuncen nyamperin ngebangunin abah, ternyata sudah saatnya ritual, bayangin aja, ritual berarti bukan main-main kan. Abah tuh udah deg-degan. Ini gimana, ini gimana. Tapi ya ngikut aja,” ucap abah Jappar.

Diakui Abah Jappar, sebelum ritual si Ibu Ani disuruh mandi sama kuncen, pada saat itu ia hanya menunggu.

Ia merasakan ada hal-hal aneh dari mata batinnya.

“Itu mulai tuh di pintu rumah kuncen ada yang tinggi besar seperti sosok hitam matanya coklat besar, matanya sambil ngeliatin ke dalam, wuihhh abah liat menakutkan juga,” ujar Abah Jappar, dikutip dari YouTube Malam Mencekam.

Bu Ani pun selesai mandi dan selesai berangkat dini hari membawa sesajen segala macam peralatan oleh asisten kuncen.

Awalnya Abah Jappar mengantarkan sebentar namun kembali lagi bersama asisten kuncen.

Setelah ngobrol, pukul 04:30 akhirnya turunlah ibu Ani dengan kuncen, begitu Abah Jappar lihat mukanya muka lelah, pucat tapi terlihat ada rasa puas.

Saat itu abah Jappar mendampingi bu Ani menghadap kuncen.

“Ketemu nggak bu dengan eyang Yugo, yang punya pesugihan di situ dan diharapkan bertemu itu,” ujar kuncen, dikutip Teras Gorontalo dari Pikiran Rakyat dengan judul: Pengakuan Sopir Rental Antar Pesugihan, Lihat Makhluk Gaib di Ruang Tamu sang Pedagang Grosir yang Laris Manis

“Yang datang bermacam-macam, ada datang pocong. Ada datang yang tinggi besar hitam, ada yang kecil ah macam-macam lah banyak,” kata bu Ani

“Akhirnya datang sosok yang memakai pakaian jaman dulu, jaman kerajaan, memperkenalkan diri,” ujar bu Ani lagi.

“Oh itu eyang Yugo,” ujar kuncen.

Dari gunung kawi, bu Ani mengaku diberi kantong merah kecil bertuliskan huruf China, kantong kuning, dupa. Berkala dupa tersebut harus dibakar ke toko.

Kemudian perjalanan pulang ke Bandung ke rumah bu Ani. Diakui abah, setelah satu tahun berjalan, abah bertemu dengan teman yang menjadi penghubung penyewa mobil, dan ia menanyakan kondisi bu Ani.

“Wah sekarang grosirnya grosir besar, lalu maju, ini punya mobil bagus, anak-anaknya sekolah,” ujar penghubung, ditirukan Abah Jappar.

Sesekali waktu, abah Jappar ketika santai dan gak ada orderan rental, abah pun menyempatkan mengunjungi toko bu Ani.

Abah melihat grosir saingannya bu Ani pun biasa-biasa saja gak ramai seperti dulu, namun berbanding terbalik ketika ke rumah Bu Ani grosirnya jadi sangat ramai.

Pembeli juga nonstop, sampai tutupnya agak malam karena pembelinya dari mana-mana.

Sekitar pukul 19.00, toko pun tutup. Usai beres-beres, Bu Ani menyambut Abah Jappar di dalam rumah.

Di sanalah Abah mengaku melihat banyak makhluk-makhluk gaib ukuran tinggi besar di area ruang tamu bu Ani. Wallahualam bissawab. (Pikiran Rakyat)

Komentar