Jumat, 26 April 2024 | 22:48
NEWS

Brigadir J Diancam Dibunuh Sebelum Dieksekusi, Dilarang Ketemu Putri Candrawathi

Brigadir J Diancam Dibunuh Sebelum Dieksekusi, Dilarang Ketemu Putri Candrawathi
Almarhum Brigadir J (Dok Istimewa)

ASKARA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengungkapkan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J sudah mendapat ancaman pembunuhan sehari sebelum penembakan, tepatnya 7 Juli 2022. 

Hal tersebut diketahui berdasarkan keterangan dari kekasih korban yakni Vera.

Saat itu, kata Vera ke Komnas HAM, Brigadir J dilarang bertemu dengan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Komisioner Komnas HAM, Chairul Anam mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi yang cukup rinci terkait kematian Brigadir J dari Vera berdasarkan keterangan yang diperoleh.

"Saudara Vera yang itu merupakan pacar dari Yosua, awalnya keluarga bilang ada informasi dari saudari Vera kalau Yosua dapat ancaman untuk dibunuh," ujar Anam kepada wartawan, Senin (22/8).

Pihak Komnas HAM selanjutnya mencari keberadaan Vera yang belakangan diketahui berada di suatu tempat. 

"(Tempatnya) kalau dari Muara Jambi ke tempatnya itu 6 jam, akhirnya kami coba komunikasi dengan Vera dan dapat," ujar Anam.  

Ancaman pembunuhan tersebut terjadi pada tanggal 7 Juli 2022, di mana pada saat itu, Brigadir J mendapatkan ancaman pembunuhan dan dilarang untuk bertemu dengan Putri Candrawathi.

"Jadi kami komunikasi dengan Vera untuk minta keterangan cukup detail yang salah satu intinya adalah bahwa memang betul tanggal 7 malam, kan kematian tanggal 8, tanggal 7 malam memang ada ancaman pembunuhan, kurang lebih kalimatnya begini, 'Jadi Yoshua dilarang naik ke atas menemui ibu P karena membuat ibu P sakit, kalau naik ke atas akan dibunuh'. Jadi itu komunikasi tanggal 7 malam," terangnya.

Anam mengatakan, bahwa ancaman pembunuhan tersebut berasal dari squad lama yang dimana salah satu pelakunya yakni Kuat Ma'ruf.

"Dan diancam oleh siapa kami tanya, diancam oleh skuad-skuad, skuad ini siapa, apa ADC, apakah penjaga dan sebagainya. Sama-sama nggak tau, saya juga nggak tau yang dimaksud skuad itu siapa. Ujungnya nanti kita tahu bahwa skuad itu yang dimaksud adalah Kuat Ma'ruf, ternyata si Kuat, bukan skuad penjaga gitu ternyata," tandasnya.

Komentar