Senin, 13 Mei 2024 | 06:47
NEWS

Jokowi Patok Defisit Anggaran Rp598 Triliun di RAPBN 2023

Jokowi Patok Defisit Anggaran Rp598 Triliun di RAPBN 2023
Jokowi kenakan baju adat Bangka Belitung (Dok Istimewa)

ASKARA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mematok defisit anggaran sebesar Rp598,2 triliun pada Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2023.

Dikatakan Jokowi, dengan target itu berarti defisit anggaran dipatok di level 2,85 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB).

"Defisit anggaran 2023 merupakan tahun pertama kita kembali ke defisit maksimal 3 persen terhadap PDB," ujar Jokowi, dalam Pidato Pengantar Nota Keuangan RAPBN 2023 di Gedung MPR, Selasa (16/8). 

Menurut Jokowi, defisit anggaran itu akan dibiayai dengan memanfaatkan beberapa sumber pembiayaan yang aman dan akan dikelola secara hati-hati dengan menjaga keberlanjutan fiskal. 

"Komitmen untuk menjaga keberlanjutan fiskal dilakukan agar tingkat risiko utang selalu dalam batas aman melalui pendalaman pasar keuangan," jelasnya. 

"Pemerintah terus meningkatkan efektivitas pembiayaan investasi khususnya kepada BUMN dan BLU yang diarahkan untuk penyelesaian infrastruktur strategis pusat dan daerah, pemberdayaan masyarakat, serta sinergi pembiayaan dan belanja," imbuhnya.

Jokowi juga mengatakan, pemerintah akan tetap mendorong kebijakan pembiayaan inovatif skema KPBU, termasuk penguatan peran BUMN, BLU, Lembaga Pengelola Investasi (LPI), dan Special Mission Vehicle (SMV).

Untyuk diketahui, Jokowi juga menetapkan belanja negara sebesar Rp3.041,7 triliun untuk tahun depan.

Sedangkan target pendapatan belanja ditetapkan sebesar Rp2.443,6 triliun. Untuk belanja, anggaran akan digelontorkan untuk enam peruntukan. 

Tiga di antaranya adalah belanja pemerintah pusat sebesar Rp2.230 triliun, transfer ke daerah Rp811,7 triliun dan anggaran kesehatan sebesar Rp169,8 triliun, atau 5,6 persen dari belanja negara.

Komentar